PENULISANARTIKEL ILMIAH Wisnu Jatmiko, dkk. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Panduan Penulisan Artikel Ilmiah Penulis: Wisnu Jatmiko Harry Budi Santoso Sumarsih Condroayu Purbarani Arie Rachmad Syulistyo Dwi Marhaendro J Purnomo Dian Firmansyah Mohammad Yusuf Qurrotin A'yunina M O A Nur Alfi Laili Desain Sampul:
WritingWritten by MasterClassLast updated Mar 2, 2022 âą 5 min readA step-by-step guide can help new authors overcome the intimidating parts of writing a book, allowing them to stay focused and maximize their creativity.
A Cara Penulisan Huruf Kapital Yang Benar 1. Huruf kapital digunakan sebagai penggunaan huruf pertama dalam ungkapan yang berkaitan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya. Contohnya: - Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang - Qur'an, Alkitab, Injil, Taurat - Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha
Penulisan Daftar Pustaka, Urutan, dan Contoh Menulis Daftar Pustaka yang Benar â Dalam bahasa Indonesia ada istilah yang namanya daftar pustaka. Anda tentu sudah sangat familiar dengan istilah yang satu ini. Daftar pustaka dapat dilihat pada halaman terakhir sebuah buku, baik itu buku fiksi maupun non fiksi. Penulisan daftar pustaka berbeda dengan menulis kalimat biasa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menulis daftar pustaka. Ketentuan ini sudah diatur dalam kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, atau sesuai EYD. Dalam menulis daftar pustaka juga harus sesuai dengan urutan komponen yang ada di dalamnya. Penulisan Daftar PustakaDaftar IsiPenulisan Daftar PustakaManfaat Daftar PustakaTata Cara Penulisan Daftar PustakaUrutan Daftar PustakaContoh Penulisan Daftar Pustaka Daftar Isi Penulisan Daftar Pustaka Manfaat Daftar Pustaka Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka Urutan Daftar Pustaka Contoh Penulisan Daftar Pustaka Sebelum membahas terkait penulisan daftar pustaka, ada baiknya Anda paham apa definisi daftar pustaka itu sendiri. Secara umum, daftar pustaka merupakan daftar rujukan atau referensi buku-buku ilmiah yang mendukung penulisan sebuah karya tulis, utamanya karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah harus bisa dibuktikan dengan berbagai teori yang mendukung. Maka dalam karya tulis ini harus ada daftar pustaka dengan buku referensi yang bisa dibuktikan. Ketika buku referensi tidak bisa dibuktikan, maka karya tulis tersebut akan susah diterima. Daftar pustaka ini juga punya istilah lain dalam bahasa Indonesia. Apa saja itu? Ada sumber pustaka, referensi, rujukan, dan pranala. Istilah yang paling sering ditemui adalah daftar pustaka dan referensi. Perlu diketahui jika daftar pustakanya adalah buku, maka ada tiga jenis sumber buku yang biasanya dicantumkan dalam halaman daftar pustaka. Apa saja jenis yang dimaksud tersebut? Buku Dasar Sebelum masuk ke tema khusus atau pokok bahasan utama, tentu dalam buku yang Anda tulis ada bahasan garis besarnya. Bahasan ini disebut dengan bahasan umum yang nanti arahnya juga tetap pada pokok bahasan utama. Untuk pembahasan umumnya ini, maka digunakan buku dasar sebagai sumbernya. Buku yang digunakan adalah yang tidak terlalu spesifik, namun tetap membahas pokok bahasan utama karya tulis. Buku Khusus Kedua ada buku rujukan khusus. Buku yang harus digunakan dengan kategori khusus ini adalah buku yang membahas pokok utama. Buku ini tentu harus lebih spesifik membahas tema atau judul yang Anda buat. Buku Pelengkap Terakhir ada buku pelengkap. Sesuai namanya, buku jenis ini hanya difungsikan untuk melengkapi karya tulis yang sedang digarap. Tema bukunya pun tidak harus menyesuaikan dengan tema pokok bahasa. Bahkan bisa sangat berbeda jauh, namun tetap punya inti manfaat di dalamnya. Manfaat Daftar Pustaka Sebelum beranjak ke pembahasan tata cara menulis daftar pustaka, Anda harus tahu bahwa penulisan ini pasti punya manfaat dibaliknya. Beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut Etika Penulisan Kaidah bahasa Indonesia sudah menentukan berbagai aturan penulisan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pada penulis dengan sumber yang sudah dipusatkan. Aturan tersebut juga dikenal dengan etika kepenulisan. Etika penulisan juga menjadi rujukan para pakar dalam menilai sesuai atau tidaknya karya tulis yang dibuat. Maka menulis daftar pustaka dengan baik dan benar adalah sebuah keharusan, yang akan menentukan baik atau tidaknya tulisan yang sudah Anda buat. Dengan begitu, Anda sudah memenuhi etika penulisan yang baik sesuai kaidah. Simbol Terima Kasih Karya yang Anda buat akan diterima dengan baik apabila sumber dan kebenarannya bisa dibuktikan. Ini menjadi salah satu tantangan untuk Anda mencari buku rujukan yang sudah dibenarkan. Tentunya saat menggunakan rujukan ini tidak bisa secara diam-diam saja. Untuk itu, Anda bisa mengucapkan rasa terima kasih pada buku rujukan yang sudah digunakan dan mendukung selesainya penulisan karya tulis. Menulis daftar pustaka ini juga bisa menjadi simbol ucapan terima kasih pada para penulis buku rujukan. Para penulis buku rujukan akan merasa karyanya dihargai dan digunakan dengan semestinya, sehingga ilmunya pun tidak berhenti pada bukunya saja. Daftar pustaka akan menjadi bahasa tersirat untuk mengungkapkan rasa terima kasih Anda. Pendukung Ide Sering kali dalam menulis karya tulis, dibutuhkan contoh atau ide agar tulisan semakin menarik dan layak baca. Menentukan ide pun tidak harus didapat dari kondisi sekitar. Anda juga bisa mendapatkan ide menarik dari buku referensi yang dibaca. Apalagi jika tema karya yang akan ditulis punya kesamaan kasus dengan buku referensi, maka Anda hanya perlu memoles atau memodifikasi dengan baik agar terlihat unik. Dari sini dapat diketahui bahwa buku-buku dalam daftar pustaka punya peran yang cukup penting. Buku rujukan yang ditulis daftarnya pun bisa menjadi pendukung penulisan karya tulis Anda. Selain menjadi ide kepenulisan Anda, orang lain yang membaca buku Anda pun bisa saja terinspirasi saat melihat daftar pustaka yang ditulis di sana. Dengan begitu, Anda jadi bisa berbagi ide dengan orang lain. Pembuktian Data Penulisan karya tulis ilmiah, tentu harus memiliki dasar yang dijadikan bahan menulis. Setiap data di dalamnya juga tentunya harus sesuai. Kecuali jika buku tersebut isinya adalah buku yang seluruhnya fiksi. Untuk bisa membuktikan data yang tercantum adalah benar, maka daftar pustaka inilah yang dijadikan rujukan untuk mencari kebenarannya. Penilai karya tulis ilmiah pun akan dimudahkan dengan sistem kepenulisan rujukan ini. Mereka bisa membuktikan dengan mudah data yang sudah dicantumkan dalam buku karya tulis tersebut. Sebagai Referensi Silang Bagi Anda yang sudah sering terjun dalam kepenulisan karya tulis, mungkin sudah sangat familiar dengan istilah referensi silang. Referensi ini maksudnya adalah ketika Anda harus menyebutkan pada halaman berapa dan dalam buku apa data tersebut diambil. Pencarian dasar penulisan pun jadi lebih mudah ditemukan. Apalagi dalam karya tulis ilmiah memang sering kali penulis harus menunjukkan referensi silangnya. Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka Seperti yang dikatakan sebelumnya, daftar pustaka harus ditulis dengan baik dan benar sesuai kaidah bahasa yang baik dan benar. Beberapa komponen dari buku referensi harus dimasukkan. Cara menulisnya juga harus urut dan memperhatikan tanda baca sebaik mungkin. Lantas apa saja komponen yang ada dalam daftar pustaka? Dan bagaimana tata cara penulisan yang benar? Berikut ini bisa Anda simak penjelasannya Nama Pengarang Hal paling utama yang harus Anda tuliskan pada daftar pustaka adalah nama pengarang atau penulis buku referensi tersebut. Adapun penulisan nama ini harus dibalik, kata kedua dari nama diletakkan di depan dan kata pertamanya di belakang. Saat membalik nama tersebut pun, kedua kata dari nama tersebut harus dipisah dengan tanda koma. Contohnya Ani Mulyani menjadi Mulyani, Ani. Jangan lupa untuk mengakhirinya dengan tanda baca titik. Sedangkan untuk nama penulis yang punya 3 kata dalam namanya, maka hanya kata terakhirnya saja yang diletakkan di awal. Kata kedua dan ketiga tidak perlu dibalik dan tidak perlu dipisah dengan tanda koma. Contohnya Setiawati, Vivi Ayu. Dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan jika satu buku ditulis oleh dua orang penulis. Lantas, bagaimana cara menuliskan namanya? Nama penulis pertama aturannya mengikuti pembalikan nama seperti pada contoh. Namun, penulis kedua namanya ditulis normal atau sesuai nama aslinya tanpa dibalik dan tanpa mencantumkan tanda koma. Adapun aturan penulisan nama saat buku tersebut ditulis oleh lebih dari dua orang, maka hanya nama pertama yang dibalik. Selanjutnya tuliskan dkk atau Lalu, bagaimana jika referensi yang diambil adalah dari penulis yang sama? Untuk menuliskannya, Anda hanya perlu memuat satu baris nama saja. Baris berikutnya, Anda bisa buat garis lurus horizontal berukuran 10 spasi dan diakhiri titik. Contohnya Mulyani, Ani _________ . _________ . Tahun Terbit Dalam daftar pustaka juga harus dicantumkan tahun terbit buku referensi tersebut. Peletakannya setelah nama penulis. Sama halnya dengan nama penulis, penulisan tahun ini juga harus diakhiri dengan tanda baca titik. Contohnya Mulyani, Ani. 2020. Judul Buku Referensi Berbeda halnya dengan dua komponen di atas, kali ini judul buku referensi harus ditulis dengan cetak miring. Dalam aturan MS. Word, yang dipakai adalah tanda I. Namun, kadang kala ada juga yang menuliskannya dengan ditandai garis bawah. Judul ini letaknya tepat di belakang tahun terbit buku referensi. Tanda baca yang digunakan juga adalah tanda titik ., Contohnya Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Kota Terbit Kota terbit atau kota penerbit ini diletakkan setelah tanda titik yang mengakhiri judul buku. Berbeda dengan komponen lain di atas, kota penerbit ini diakhiri dengan tanda baca titik dua . Contohnya adalah Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Semarang Penerbit Komponen terakhir yang harus dimasukkan dalam daftar pustaka adalah nama penerbit buku referensi tersebut. Nama penerbit yang dimaksud adalah nama PT atau percetakan yang menerbitkan buku referensi tersebut, bukan nama orangnya. Letak nama penerbit ini ada di akhir, setelah penulisan kota penerbit. Setelah penulisan nama penerbit, diakhiri dengan tanda baca titik .. Urutan Daftar Pustaka Setelah tahu apa saja komponen yang harus dimasukkan dalam daftar pustaka, maka selanjutnya Anda juga harus tahu bagaimana urutan komponen-komponen itu secara baik dan benar. Urutan ini memang sudah ditetapkan dalam kaidah bahasa dan tidak bisa diubah sesuai selera. Hal ini karena aturan dalam kaidah sudah dipusatkan, sehingga memudahkan para penulis karya ilmiah dalam menulis referensinya. Adapun urutan daftar pustaka dimulai dari Nama penulis Tahun terbit buku referensi Judul buku referensi Kota penerbit Penerbit Komponen berurutan tersebut biasa disingkat dengan NATAJUKOPEN. Singkatan ini akan memudahkan Anda dalam mengingat urutan daftar pustaka yang benar. Dengan begitu, tidak ada lagi alasan lupa urutan komponen dan berakhir dengan penyusunannya yang awur-awuran. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Seperti dikatakan di awal, beberapa buku referensi memiliki komponen yang lebih beragam, sehingga penulisannya juga harus diperhatikan dengan baik. Agar lebih mudah mempraktikkan penulisannya, berikut di bawah ini bisa Anda simak beberapa contohnya Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Semarang PT. Adi dan Dimas Aditya. 2007. Pandai Berbahasa. Jakarta Media Hadi dkk. 2016. Damai Dalam Adat. Yogyakarta Publisher. Dari ketiga contoh di atas, sudah ada beberapa variasi penulisan referensi yang berbeda, mulai dari yang penulisnya satu orang, dua orang, hingga banyak orang. Anda bisa sesuaikan dengan buku referensi yang digunakan. Berbagai penjelasan di atas, bisa menjadi acuan wawasan untuk Anda yang masih belum lihai dalam penulisan daftar pustaka. Mari hargai dan buktikan data dalam karya tulis, dengan daftar pustaka yang baik dan benar. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
TeknikMenulis | Buku ajar pada dasarnya adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar di bidang tertentu dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi. Definisi tersebut tentu membuat buku ajar menjadi salah satu jenis buku yang perlu untuk diperhatikan secara serius.
Teknik menulis buku atau karya ilmiah tentunya tidak hanya memerhatikan substansinya saja. Ada beberapa hal teknis yang perlu diperhatikan agar tulisan rapi dan sesuai dengan ketentuan teknis. Salah satu dari sekian banyak ketentuan teknis yang ada adalah penomoran halaman. Saat menulis buku, mungkin penulis terlalu fokus pada substansi sehingga lupa menambahkan nomor halaman atau page number. Masih banyak anggapan bahwa substansi alias isi tulisan lebih penting daripada teknisnya. Padahal, hal-hal teknis yang seringkali dianggap sepele seperti ini memiliki pengaruh terhadap kerapian tulisan. Sama halnya dengan teknis penulisan yang seringkali dikesampingkan atau diabaikan, penomoran halaman juga disepelekan karena penyisipannya yang mungkin dianggap ribet. Pada dasarnya, memberikan nomor pada halaman penting untuk dilakukan. Penomoran halaman berfungsi untuk melacak semua halaman yang ada dalam suatu naskah atau dokumen. Selain itu, adanya nomor halaman dapat digunakan untuk mengetahui dan memastikan halaman agar tersusun sesuai urutan. Penomoran halaman akan mempermudah proses penyusunan suatu naskah semenjak dicetak sebagai draf hingga diterbitkan dan dipublikasikan. Jika Anda mengabaikan atau lupa memberi nomor halaman saat menulis buku, ada baiknya mengingat kembali tata cara penomoran halaman. Dalam tulisan ini akan diuraikan langkah-langkah teknik menulis menomori halaman dalam dua cara. Menambahkan Nomor Halaman Dengan menggunakan program Microsoft Word, Anda bisa menambahkan nomor halaman secara otomatis. Penomoran halaman tidak perlu dilakukan dengan cara manual sehingga menyulitkan Anda. Untuk memberikan nomor pada halaman, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut. Double click bagian Header & Footer, lalu klik Tab Insert, lalu pilih Page Number untuk menyisipkan nomor halaman. Anda bisa memilih peletakan nomor halaman di bagian atas atau bawah halaman sesuai yang Anda inginkan. Anda juga bisa menentukan letak halaman di dalam margin atau di posisi kursor terakhir. Pilih letak nomor halaman di bagian samping kanan, tengah atau samping kiri. Anda bisa menentukan gaya penyisipan nomor halaman. Pilih sendiri lokasi nomor halaman dengan mouse. Dalam tampilan berikutnya akan terdapat banyak pilihan gaya nomor halaman. Gaya tersebut akan menentukan tampilan nomor halaman. Dalam tampilan letak nomor halaman terdapat kategori âPage X of Yâ yang bisa disisipkan ke semua lokasi, kecuali di dalam margin. Usai memilih gaya nomor halaman, tab desain akan terbukan fokus dokumen akan beralih ke bagian Header atau Footer. Anda bisa mengganti format nomor halaman dengan klik Page Number di sisi kiri tab Design kemudian pilih Format Page Numbers.. Sebuah jendela baru akan terbuka untuk mengubah gaya penomoran halaman. Anda bisa memilih angka Arab, huruf, atau angka Romawi untuk disisipkan di suatu halaman. Anda juga dapat menyisipkan nomor bab dan letak dimulainya penomoran halaman pada naskah atau dokumen. Jika sudah selesai, Anda bisa menutup tab Design dengan melakukan klik pada tombol X berwarna merah dan putih di sebelah kanan. Klik di bagian tersebut juga dapat menutup Header & Footer Tools. Mengubah Gaya Nomor Halaman di Bagian Tengah Dokumen Selain menyisipkan nomor halaman, Anda juga bisa melakukan hal yang lebih kompleks, seperti mengubah gaya nomor halaman di tengah naskah. Untuk melakukannya, Anda bisa menempuh langkah-langkah di bawah ini. Memilih nomor halaman yang ingin diubah. Menempatkan kursor di awal dari halaman yang ingin diganti penomorannya. Kemudian klik Tab Page Layout dan pilih kategori Page Setup,lalu klik Setelah itu, pilih Next Page dari daftar opsi yang tersedia. Berikutnya, lakukan double click pada bagian Header atau Footer agar tab Design Selanjutnya, klik Link to Previous dan Anda akan berada di kategori Dokumen kemudian akan terbagi menjadi dua, yang bisa digunakan untuk mengganti Header dan Footer. Tautan antara Header dan Footer akan terpisah dan Anda bisa menghapus tautan di bagian yang benar sesuai dengan lokasi dan nomor halaman yang diinginkan. Berikutnya, klik tombol Page Number pada bagian Header & Footer, lalu masukkan nomor halaman yang baru. Anda dapat menggunakan jendela Page Number Format untuk mengubah gaya penomoran. Terdapat dua opsi untuk melakukan tindakan ini, yakni meneruskan penomoran atau memulai penomoran baru. Uraian di atas dapat Anda gunakan untuk menambahkan nomor halaman sekaligus mengubahnya dengan gaya yang Anda inginkan. Anda dapat memanfaatkan berbagai kelengkapan yang ada di Microsoft Word untuk melakukan hal tersebut. Menomori halaman tentunya bukan lagi hal yang sulit atau malas Anda lakukan ketika Anda telah mengetahui langkah-langkahnya dengan benar. Apalagi, jika Anda sedang menulis buku. Anda bisa memilih format-format penomoran halaman sesuai dengan ketentuan yang harus dipenuhi dalam naskah. Bagi penomoran halaman di tiap-tiap bab, Anda juga bisa menghilangkan nomor halaman di tiap-tiap halaman pertama suatu bab. Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut Teknik Menulis Cara Membuat Daftar Isi secara Otomatis di Ms. Word Teknik Menulis Menyusun Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku Ajar Teknik Menulis 5 Hal dalam Buku Ajar yang Harus Diperhatikan! Teknik Menulis Buku, dengan Membaca Teks Kehidupan Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini! Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download. [Wiwik Fitri Wulandari] Referensi
ï»ż3 Siapa yang membuat 4. penciptaan 5. Tahun berapa Berbicara tentang masalah ini, tentu saja, juga kita perlu tahu bagaimana untuk menulis nomor kartu yang baik terkait dengan komposisi dan susunan menulis surat. Sekarang mari kita lihat contoh penulisan nomor dalam surat resmi di bawah ini.
Pengertian Referensi Cara Menulis Referensi Berdasarkan Gayanya 1. Humanities style 2. Scientific style 3. APA Style 4. MLA Style 5. Chicago dan Turubian Style 6. AMA style Cara Menulis Referensi 1. APA Style 2. MLA Style 3. Chicago dan Turabian Style 4. AMA style Contoh Penulisan Referensi 1. Contoh Penulisan APA Styles â Cara Menulis Referensi 2. Contoh Penulisan MLA Style â Cara Menulis Referensi 3. Contoh Penulisan Chicago dan Turubian Style â Cara Menulis Referensi4. Contoh Penulisan AMA Style â Cara Menulis Referensi Cara menulis referensi. Sedang pusing mencari cara menulis referensi untuk tugas kuliah yang super ketat aturan mainnya? Tenang, hari gini masalah seperti ini tidak perlu Anda pusingkan. Karena cukup dengan search googling, semua masalah akan kelar. Berbicara cara menulis referensi, sebenarnya tidak akan jauh membahas penulisan daftar pustaka. Tergantung dari konteks pemahamannya. Ada juga yang menjadikan daftar pustaka dengan sumber referensi. Agar tidak memakan banyak waktu, langsung saja simak cara menulis referensi berikut ini. Pengertian Referensi Sebelum lebih lanjut mempelajari tentang cara menulis referensi, kita perlu mengenal secara singkat tentang referensi. Referensi dapat diartikan sebagai sumber informasi yang digunakan sebagai data pendukung sebuah tulisan atau karya ilmiah. Penulisan referensi dapat dicantumkan di badan tulisan, dan ada juga yang menuliskannya lagi di halaman referensi atau halaman daftar pustaka. Penulisan referensi wajib hukumnya di dalam karya tulis atau dalam sebuah penelitian. Karena sumber referensi sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap karya yang dituliskannya. Referensi disusun secara alfabetis. Umumnya ditulis dalam bentuk kutipan ataupun teks. Untuk lebih lengkap, nanti akan kita ulas di bawah. Baca Juga Cara Menggunakan Mendeley Cara Penulisan et al pada Sitasi Daftar Pustaka dari Dokumen Internet Cara Menulis Referensi Berdasarkan Gayanya Berdasarkan golongan ilmu, referensi dibagi menjadi beberapa format. Sebenarnya ada dua format penulisan referensi, dimana masing-masing format memiliki banyak jenis penulisan. 1. Humanities style penulisan referensi secara teknis dilihat berdasarkan bentuk karya tulis, atau tulisan yang sedang dituliskannya. Apakah itu masih masuk ke ranah humanities style atau bukan. Jika masih masuk ke dalam humanities style, maka bisa menggunakan format penulisan seperti APA. 2. Scientific style Sementara penulisan atau karya yang masuk ke dalam scientific style, penulisan referensi bisa menggunakan format MLA. 3. APA Style APA kepanjangan dari American Psychological Association. Sesuai dengan namannya, APA ini banyak digunakan untuk jenis penelitian dan karya ilmiah yang meneliti dibidang psikologi dan sosial. 4. MLA Style MLA kepanjangan dari Modern Language Association. Jenis referensi ini lebih sering digunakan untuk penulisan humanities dan dibidang bahasa inggris. MLA lebih cocok digunakan untuk sumber-sumber penelitian. Terkait dengan penyajiannya, MLA styles sengaja disusun dengan sederhana, fungsinya memberikan kemudahan kepada penulis untuk membuat kutipan. 5. Chicago dan Turubian Style Chicago dan Turabian Styles lebih sering digunakan untuk penulisan sitasi dibidang-bidang tertentu. Seperti sastra, seni dan sejarah. 6. AMA style AMA Kepanjangan dari American Medical Association. Sesuai dengan namanya, Anda bisa menebak jenis ini diperuntukan untuk apa. Yap, benar sekali, AMA Style salah satu gaya sitasi yang banyak digunakan untuk penelitian di bidang kedokteran, kesehatan hingga biologi. Baca Juga Kumpulan Daftar Pustaka dari Internet Daftar Pustaka Website Pemerintah Penulisan Daftar Pustaka dari Buku Cara Menulis Referensi Berikut cara menulis referensi berdasarkan gayanya 1. APA Style Adapun cara menulis referensi berdasarkan karakteristik dari gaya penulisan APA Styles, meliputi beberapa poin berikut. Saat dituliskan di halaman daftar pustaka, ditulis secara berurutan berdasarkan alfabetis. Ditulis dari nama belakang penulis jika penulis memiliki nama panjang. Jika referensi tersebut tidak ada penulisnya, maka bisa dituliskan judulnya. Nama depan penulis ditulis sebagai inisial. Jika referensi berasal dari sumber penulis yang sama, maka diurutkan dari tahun yang paling lama. Setelah penulisan tahun, dibelakang tahun dapat dituliskan huruf a, b dan c 2. MLA Style Cara menulis referensi pada MLA Style, Anda perlu memperhatikan beberapa poin sebagai berikut ini. Penulisan nama penulis ditulis secara lengkap. Jika penulis memiliki nama depan dan nama belakang tetap dituliskan. JIka umumnya tahun terbit dituliskan setelah nama penulis, pada jenis MLA Styles tahun terbit justru diletakan di bagian akhir. Menuliskan nomor halaman kutipan dan perlu juga menuliskan kutipan kata akhir. Dibolehkan menambahkan media dan format. Misalnya bisa menambahkan web, cetak maupun online. Jika sumbernya dari online, maka cukup ditulis tanggal-bulan dan tahun akses, dan ANda tidak perlu menyertakan sumber onlinenya. 3. Chicago dan Turabian Style Cara menulis referensi chicago dan turabian styles, spesifiknya sebagai berikut. Penulisan untuk kutipan, nama penulis ditulis seperti terdaftar dalam artikel yang mana dituliskan nama depan dan nama akhir. Sementara penulisan di daftar pustaka penulisan nama panjang penulis dibalik nama akhir, nama depan. menulis dalam bentuk footnotes atau endnotes di tiap kutipan penulisan footnotes didasarkan pada nomor secara urut. Selalu menyertakan tanggal publikasi atau tanggal terakhir di update. Bagaimana jika tidak ada? Maka dapat menggunakan kode Untuk tulisan pendek dapat ditempatkan dengan memberikan tanda â di antara judul. tetapi untuk judul karya tulisan panjang seperti buku, jurnal, film ditulis miring. Chicago dan turabian styles ditulis dengan dua sistem pencatatan, yaitu notes-bibliography yang banyak digunakan di bidang humaniora. Ada juga gaya author-date yang lebih sering untuk jenis ilmu alam, ilmu sosial dan ilmu fisik. 4. AMA style Cara menulis referensi menggunakan model AMA Styles didasarkan pada beberapa poin berikut. a. Penulisan referensi di daftar pustaka ditulis berdasarkan urutan numerik. b. Menggunakan aturan spasi tunggal dalam daftar pustaka c. Penulis ditulis dari nama belakang terlebih dahulu. Kemudian nama depan cukup dituliskan inisialnya saja. Antara nama belakang dan depan cukup ditandai menggunakan tanda , Contoh Penulisan Referensi Jika sebelumnya kita sudah mengetahui cara menulis referensi tentang pengertian, cara dan karakteristik penulisannya. Berikut adalah contoh penulisan referensi terlengkap. 1. Contoh Penulisan APA Styles â Cara Menulis Referensi Tidak dapat dipungkiri jika ada banyak kasus permasalahan dalam penulisan APA Style. Permasalahan yang umum ditanyakan adalah masalah dari sumber referensi. Berikut ulasan lengkapnya. a. Dari Jurnal Online Jika dilihat dari cara penyajiannya, ada dua yang bisa dituliskan, sebagai berikut. Kutipan Elisa, 2010, P. 211 Lembar Referensi / Daftar Pustaka format 1 penulis. tahun. Judul Artikel. Nama jurnal. Volume. Halaman.. DOI Format 2 Penulis. Tahun. Judul Artikel. Nama Jurnal. Volume. Halaman. Diakses dari URL. b. Majalah Online Kutipan Barile, 2011 Lembar Referensi/Daftar Pustaka Format Penulis Tahun, bulan-tanggal. Judul Artikel. Nama Majalah. Diakses dari URL. Contoh Elisa, Irukawa. 2021, April. Cara Menulis Buku Ilmiah. Majalah Deepublish. Diakses dari c. Surat Kabar Online Kutipan Bella, 2021 Lembar Referensi/Daftar Pustaka Penulis. Tahun, bulan-tanggal. Judul artikel. Nama surat kabar. diakses dari URL. Contoh Bella, R.. 2021, Juni 24. Budidaya jamur. Deepublish Online. Diakses dari d. Sumber Buku â Pengarang Jelas Kutipan Salma, 2021 Lembar Referensi/Daftar Pustaka Format Penulis. Tahun. Judul Buku Edisi. Tempat Terbit Penerbit. Contoh Yuan, P. 1998. Shanghai Jahwa Liushen Shower Cream A. In Kumar, Ed. Case Studies in Marketing Management Dehli Pearson. e. Sumber Buku Tanpa Pengarang Kutipan Cara menulis kutipan, tidak bisa dituliskan identitas referensinya. Lembar Referensi/Daftar Pustaka Format. Judul Buku Edisi. Tahun. Tempat Penerbit. Contoh Cara Cerdas Memanfaatkan Sampah 12th ed. 2021. Yogyakarta. Deepublish. 2. Contoh Penulisan MLA Style â Cara Menulis Referensi Contoh penulisan MLA Style juga dapat ditulis berbeda-beda, bergantung dari sumber referensi yang digunakannya. Berikut beberapa sumber referensi yang lazim digunakan. a. Contoh Penulisan Buku KutipanFormat Nama akhir penulis halaman nomor Halaman. Contoh Elisa mengatakan 21 ⊠Dalam studi lain partini 21,,, Halaman Referensi/Daftar Pustaka Sementara saat ditulis dalam bentuk daftar pustaka, maka dapat dilihat sebagai berikut. Format Nama akhir Penulis, Nama depan. Judul. Tempat Terbit Penerbit, Tahun Terbit. Contoh Elisa. Stereotip Gender Pada Anak SD Usia 5 Tahun. Edisi Satu. Yogyakarta Penerbit Deepublish, 2021. b. Contoh Penulisan Referensi Dari Jurnal Teknis Penulisan Kutipan Contoh Berbeda dengan pendapat penulis lain Salma, 16 berpendapat âŠ. Salma 16 berpendapat⊠Halaman Referensi/Daftar PustakaFormat Nama akhir penulis I, nama depan dan nama depan penulis 2, nama akhir. âJudul artikelâ. Judul Jurnal. Volume. Issu tahun Halaman. Contoh Salma, Hajroh. âBeyond Growth Library and Develpoment.â Annals of Librarry Research 40. 52021 1111-1130. Print. c. Penulisan Referensi Dari Artikel Surat Kabar Cetak Ataupun Online Teknis Penulisan Kutipan Contoh lainnya Fanny, 12 berpendapat⊠Fanny 12 menyatakan bahwa⊠Halaman Referensi/Daftar Pustaka Format Nama akhir penulis, nama depan. âJudul artikelâ. Judul Surat Kabar. Tanggal Bulan Tahun Publikasi, Nomor Halaman. Contoh Fanny, Abdilah. âKriminal Dalam Penipuan Paket.â Kedaulatan Rakyat. 16 Juni 2021, Halaman 14. d. Publikasi Pemerintah Teknis Penulisan Kutipan Contoh Gambar yang dikeluarkan Propinsi DIY 20 memperlihatkan⊠Halaman referensi/Daftar Pustaka Contoh Propinsi DIY. Pemda Prop. DIY. Laporan Tahunan Pertumbuhan Ekonomi Daerah DIY 2021. Yogyakarta Pemda DIY, 2021. Cetak. Hasil Konferensi/Seminar Halaman Referensi/Daftar Pustaka Format Nama akhir penulis, nama depan. âjudul paper/makalahâ. Judul Prosiding. Tempat terbit Penerbit, tahun terbit. halaman. format contoh Gustra, Alfi. âCara Membaca Karakter Orang Lewat Gestureâ. Prosiding Konferensi Perpustakaan Digital ke-6. Yogyakarta Deepublish, 2021. 52-58. Cetak. 3. Contoh Penulisan Chicago dan Turubian Style â Cara Menulis Referensi a. Bersumber Dari Buku Apabila Ditulis dalam bentuk kutipan Ada yang ditulis dalam bentuk catatan footnote ataupun end notes. Contoh sebagai berikut. 01. Aruming, Kesetaraan Gender Pada Anak-anak Yogyakarta Penerbit Deepublish, 2021, 53. Apabila ditulis dalam Daftar pustaka/Referensi dalam daftar pustaka, dapat ditulis sebagai berikut. Aruming. Keseteraan Gender Pada Anak-anak. Yogyakarta Deepublish, 2021. b. Bersumber dari Jurnal Majalah Apabila Ditulis dalam bentuk kutipan Masih sama, dapat ditulis dalam bentuk footnotes. Contoh 02. Haris Karim. âBeyond Growth Library and Developtment.â Annals of Library Research 2021 33-40. Apabila ditulis dalam Daftar pustaka/Referensi Jika ditulis dalam bentuk daftar pustaka atau lembar referensi dapat ditulis sebagai berikut. Karim, Haris. âBeyond Growth Library and Development.â Annals of Library Research 20, no 3 2021 33-40 c. Situs Web Apabila ditulis dalam Daftar pustaka/Referensi maka dapat ditulis sebagai berikut. LPPM. LPPM Universitas Gadjah Mada. diakses 23 Juni 2021. Elisa, Irukawa. Cara Cepat Dapat Duit Lewat Youtube. diakses 24 Juni, 2021 d. Jurnal Majalah Online Penulisan di daftar pusatka atau di lembar referensi dapat ditulis sebagai berikut. Bernad, Jamal. âIndependence Faktorsâ. Americana No. 1 20001-8. diakses 23 Juni 2021. e. Dari Email Ternyata sumber referensi juga dapat diperoleh dari email. Penulisan Kutipan 05. Arif Sudrajat. Pesan E-mail ke Penulis, 24 Juni 2021. Penulisan di halaman daftar pustaka/referensi Sudrajat, Arif. Pesan E-mail ke Penulis, 24 Juni 2021. 4. Contoh Penulisan AMA Style â Cara Menulis Referensi a. Contoh Bersumber Dari Buku Penulisan Kutipan Contoh 14. Elisa I, Lintas Batas menembus Zaman. Yogyakarta Deepublish, 2021. Penulisan di halaman referensi/daftar pustaka Format Penulis. Judul. Tempat Terbit Penerbit, Tahun. Dari format di atas, teknis penulisan penulis cukup dituliskan nama akhir, kemudian barulah diikuti inisial nama depan Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat contoh berikut. Elisa I. Lintas Batas Menembus Zaman. Yogyakarta Deepublish. 2021. b. Jurnal Penulisan Kutipan 09. Jonathan K. Beyond Growth Library and Development. Annals of Library Research 2015; 401111-1130 Penulisan di halaman referensi/daftar pustaka Format Penulis. Judul Artikel. Nama Jurnal; volume. Inclusive page numbers. Contoh Jonathan K. Beyond Growth Library and Development. Annals of Library Research 2015; 401111-1130 Poster S, Ramanathan R, Nobiln KH, et al. c. Jurnal Online Penulisan Kutipan Penulisan kutipan pada jurnal online sama seperti di atas. Hanya saja ada perbedaan dalam penulisan di halaman referensi atau di daftar pustaka. Yang akan dicontokan di bawah. Penulisan di halaman referensi/daftar pustaka Terkait dengan format penulisan dari jurnal online, memiliki beberapa format yang dapat digunakan. Untuk lebih lengkapnya, format dapat dilihat sebagai berikut. Penulis. Judul Artikel. Nama Jurnal. Tahun; volissue; pages. URL. Published date. Update Judul Artikel. Nama Jurnal. Tahun; volissue; pages. URL. Published date. Update Judul Artikel. Nama Jurnal. Tahun; volissue; pages. Doi Dari contoh format di atas, jika ditulis dalam bentuk lembar referensi atau daftar pustaka, dapat ditulis sebagai berikut. Elisa, I. Faktor Kesuksesan. Jurnal Nasional 2021; 1 5 1-9. http// diakses 21 Juni 2021. Sebagai tambahan informasi. Setiap penulisan di lembar refrensi atau di daftar pustaka ada dua baris. Maka baris ke dua wajib diberi jarak ke dalam. Seperti contoh di bawah. Tulisan Awal Elisa, I. Faktor Kesuksesan. Jurnal Nasional 2021; 1 5 1-9. http// diakses 21 Juni 2021. Setelah diberi Jorok Ke dalam di baris ke dua. Elisa, I. Faktor Kesuksesan. Jurnal Nasional 2021; 1 5 1-9. http// diakses 21 Juni 2021. Baca Juga Daftar Pustaka Laporan PKL Daftar Pustaka dari Website Daftar Pustaka dari Jurnal Ternyata jika dipelajari lebih spesifik, teknik penulisan referensi ataupun daftar pustaka cukup banyak dan kompleks ya. Dari ulasan di atas, jika di spesifikan lagi, masih ada pembahasan lebih mendalam loh. karena keterbatasan ruang, tidak semua dapat disampaikan. Semoga sedikit ulasan ini ada ilmu yang didapatkan. Itulah ulasan tentang cara menulis referensi. Semoga dari penjabaran dan contoh di atas memberikan gambaran dan kemudahan dalam penulisan. Irukawa Elisa Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini KIRIM NASKAH Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang menulis buku, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut Teknik Menulis Tata Letak Paragraf saat Menulis BukuTeknik Menulis Buku Biografi Agar Sesuai dengan NarasumberEmpat Fungsi Ilustrasi dalam Teknik Menulis Buku AjarTeknik Menulis Buku, dengan Membaca Teks KehidupanTeknik Menulis Buku Yang Menarik untuk Dibaca Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
CaraMenulis Buku Untuk Pemula Yang Baik dan Benar Setelah semuanya matang dan anda sudah siap menulis, ikuti langkah-langkah dibawah ini untuk menulis buku yang benar bagi pemula. 1. Buat garis-garis besar buku Paling pertama adalah membuat garis-garis besar tentang buku. Prosesnya sama seperti menulis sinopsis tapi lebih rinci.
Unduh PDF Unduh PDF Pernahkah Anda ingin menulis buku, tapi tidak tahu cara memulainya? Pernahkah Anda mulai menulis buku, tapi mandeg dan tidak tahu cara melanjutkannya? Atau malah tergelincir dari rencana semula? Informasi berikut membagikan beberapa tips ampuh untuk merapikan, mengembangkan, dan menulis buku baru Anda. 1 Temukan sebuah ide. Sebelum mulai menulis buku, Anda butuh ide cerita. Ide ini adalah benih buku Anda. Tapi, menemukan sebuah konsep bisa terasa sulit. Ide-ide biasanya berdatangan kalau Anda terbuka untuk mengalami banyak hal. Ya, cara terbaik untuk menemukan ide adalah pergi keluar rumah dan beraktivitas. Konsep awal bisa beragam bentuknya. Anda bisa menemukan sebuah ide untuk alur cerita yang belum spesifik. Boleh juga gambaran situasi dan latar, profil tokoh utama, atau bahkan ide-ide kecil yang belum berkembang. Sekasar apa pun, tiap ide bisa berubah jadi buku yang luar biasa. 2Lakukan riset mengenai konsep. Begitu Anda menemukan konsep yang masih samar, mulailah menelitinya agar Anda memperoleh lebih banyak ide. Misalnya, Misalnya, Anda ingin menulis buku tentang anak-anak bermain gim video futuristik. Lakukan riset dengan mengunjungi pusat permainan arcade misalnya Timezone, membaca inovasi terbaru gim, dan memainkan beberapa gim. Saat melakukan aktivitas-aktivitas ini, Anda mungkin saja menyaksikan atau mengalami hal-hal yang memberi gambaran, cerita Anda nantinya tentang apa. Pengalaman itu juga bisa Anda cantumkan dalam cerita. 3 Kembangkan konsep. Setelah menemukan ide-ide yang bisa dicantumkan dalam cerita, Anda pastilah ingin mengembangkan konsep itu. Buatlah konsep jadi makin kompleks. Kembangkan konsep itu hingga berakhir dengan kesimpulan logis. Pikirkan apa yang akan terjadi akibat serangkaian peristiwa, atau apa pun yang menjadikan ide-ide itu lebih kompleks. Konsep yang lebih berkembang akan membantu Anda membangun alur cerita. Untuk cerita kita mengenai gim video, misalnya, bisa dikembangkan dengan bertanya, siapa pembuat gim video futuristik? Mengapa mereka membuatnya? Apa yang terjadi pada para pemainnya? 4 Pertimbangkan pembaca. Ketika menemukan dan mengembangkan konsep, Anda perlu mempertimbangkan pembaca Anda. Untuk siapa Anda menulis buku itu? Beda orang, beda pula minatnya. Pengetahuan dan pengalaman tiap orang juga berbeda-beda, tergantung demografi. Pertimbangkan semua ini agar Anda paham bagaimana pengembangan alur cerita dan tokoh serta penulisan buku batasi diri Anda. Walau buku itu tentang anak-anak bermain gim video, bukan berarti pembaca dewasa yang belum pernah memainkan gim video tidak bisa menikmatinya. Tapi, kalau Anda berniat menulis buku untuk pembaca yang belum pernah mengalami konten yang Anda tulis, Anda harus mendeskripsikan pengalaman-pengalaman para tokohnya dan menjabarkan topik itu sedemikian rupa sehingga mudah dipahami. Iklan 1 Pilih struktur narasi. Di tahap awal penulisan buku, Anda perlu merapikan alur cerita. Anda tentu boleh menyisakan ruang untuk improvisasi saat mulai menulis, tapi menulis cerita tanpa rencana jarang membuahkan hasil. Mulailah dengan memilih struktur yang cocok bagi Anda. Teori penulisan mengajarkan, ada beberapa struktur narasi klasik, yang digunakan oleh sebagian besar karya sastra. Tapi, kebanyakan tidak saling kontradiktif. Malah bisa dikombinasikan. Dua struktur narasi utama adalah Struktur babak Biasanya digunakan dalam naskah drama dan film, struktur babak bisa dengan mudah diaplikasikan ke novel. Menurut teori struktur ini, cerita yang baik adalah yang dipecah jadi bagian-bagian yang mudah dikenali. Umumnya ada 3 bagian, tapi 2 atau 4 bagian juga lazim. Di struktur narasi 3 babak yang klasik, babak pertama memperkenalkan tokoh utama dan tokoh sekuender, latar, masalah yang harus diatasi, dan biasanya informasi latar belakang. Babak ini memuat 25% dari keseluruhan cerita. Babak kedua menjabarkan dan mengembangkan konflik. Babak ini biasanya mengandung titik alur di mana tokoh utama menghadapi kemunduran atau musibah besar. Inilah esensi cerita, dan biasanya memuat 50% dari keseluruhan cerita. Babak ketiga adalah kesimpulan, di mana sang pahlawan berhadapan dengan sang penjahat, dan cerita mencapai klimaks, diakhiri dengan satu atau serangkaian adegan yang memuaskan atau-setidaknya-berkurang tegangnya. Tiap babak biasanya bisa dipecah jadi 3 sub-bagian, masing-masing menghadirkan penggalan cerita. Monomyth atau Perjalanan Pahlawan Teori struktur narasi ini diperkenalkan oleh Joseph Campbell. Menurutnya, hampir tiap cerita yang dilengkapi seorang pahlawan bisa disimpulkan jadi satu rangkaian pola dasar utama. Bermula dengan seorang pahlawan yang terpanggil untuk bertualang walau awalnya dia menolak beban itu. Sang pahlawan mendapat bantuan sebelum melintasi dunianya yang normal menuju dunia yang istimewa. Dia selalu dikenal terpikat petualangan di mana dia merasa tersesat dan sendirian awalnya. Sang pahlawan kemudian melewati sejumlah ujian. Saat inilah dia biasanya bertemu tokoh-tokoh pembantu. Di akhir ujian dia mengalami perubahan pribadi yang signifikan. Sang pahlawan lantas berhadap-hadapan dengan antagonis utama, menang, dan pulang membawa hadiah yang dianugerahkan padanya. 2 Pilih jenis konflik. Anda perlu memikirkan jenis konflik yang Anda ingin cantumkan dalam cerita. Langkah ini membantu Anda mengembangkan alur cerita sekaligus mengarahkan Anda ke cerita-cerita serupa lainnya. Dari cerita-cerita itulah Anda bisa memperoleh inspirasi. Ada banyak teori mengenai jenis konflik, tapi yang utama antara lain Manusia melawan alam Dalam cerita ini, tokoh utama melawan fenomena alam. Misalnya, dia tersesat di alam liar, atau harus mengadapi antagonis berupa binatang. Contoh cerita yang mengangkat konflik semacam ini adalah film 127 Hours. Manusia melawan kekuatan gaib Dalam cerita ini, tokoh utama melawan makhluk-makhluk gaib seperti hantu dan iblis, Tuhan, atau entitas lain yang tidak berasal dari dunia kita. The Shining adalah contoh cerita yang mengangkat konflik ini. Manusia melawan manusia Konflik ini tergolong paling mendasar, di mana tokoh utama melawan orang lain. The Wizard of Oz termasuk salah satu contohnya. Manusia melawan peradaban Konflik ini menggambarkan tokoh utama melawan aturan atau norma masyarakat. Contohnya, novel Fahrenheit 451. Manusia melawan dirinya sendiri Dalam cerita ini, tokoh utama melawan benaknya sendiri, atau mengalami konflik batin. Contohnya, novel The Picture of Dorian Gray. 3 Pilih tema. Sengaja atau tidak, cerita Anda pada akhirnya memiliki tema. Inilah esensi cerita. Dengan menulis tema ini, Anda menyatakan apa yang Anda pikirkan mengenainya. Pikirkan tema-tema yang tercantum maupun yang bisa Anda cantumkan dalam buku Anda. Apa sih yang Anda ingin ungkapkan tentang tema itu? Langkah ini membantu Anda mengembangkan alur cerita. Caranya, hadirkan situasi-situasi yang bisa menyajikan ide-ide Anda. Dune karya Frank Herbert, misalnya, bukan tentang seorang pria yang mencoba membalaskan dendam keluarganya. Novel itu justru membahas risiko imperialisme. Herbert jelas-jelas mengungkapkan keyakinannya, bahwa kekuatan Barat terjerat situasi di mana mereka tidak semestinya berada, yang tidak bisa mereka kendalikan. 4Rencanakan titik-titik alur. Titik alur, yang dikenal sebagai plot point, adalah titik balik dalam cerita Anda. Biasanya berupa peristiwa penting yang mengubah jalur kehidupan yang tokoh Anda jalani. Anda perlu merencanakan, apa saja peristiwa-peristiwa penting ini. Cobalah menatanya dengan seimbang sepanjang alur cerita. Ada titik alur yang berguna meyakinkan tokoh Anda bahwa dia harus melanjutkan petualangannya. Inilah titik di mana rencana sang tokoh untuk mengatasi masalahnya hilang, berganti dengan klimaks yang memancing pertarungan final. 5Buat kerangka karangan. Begitu Anda tahu arah Anda dan bagaimana cara mencapainya, tuliskan semuanya. Kerangka karangan inilah panduan Anda, yang vital untuk kelancaran proses penulisan. Tuliskan fakta-fakta fundamental tiap adegan. Apa tujuan adegan itu? Tokoh seperti apa yang ada di adegan itu? Di mana mereka berada? Apa yang mereka pikirkan dan rasakan? Tuliskan juga secara mendetail rangkaian peristiwa untuk tiap adegan. Ini cara terbaik mencegah "writer's block" yang melumpuhkan. Buku Anda setidaknya mencakup fakta-fakta fundamental tiap adegan, bahkan kalaupun Anda merasa cerita Anda belum sempurna. Iklan 1Tentukan jumlah tokoh. Ketika merencanakan buku Anda, pikirkan berapa banyak tokoh yang ingin Anda gunakan. Bisa sesedikit mungkin untuk menimbulkan perasaan minimalis dan kesepian. Atau justru banyak tokoh, yang berguna membentuk sebuah dunia yang kompleks dan rinci. Langkah ini penting karena Anda perlu merencanakan tokoh-tokoh itu pada saat bersamaan untuk menyeimbangkan mereka. 2 Seimbangkan tokoh. Tidak ada manusia yang baik hati, hebat dalam segala sesuatu, tanpa kekurangan sama sekali istilah untuk tokoh semacam ini dalam penulisan adalah "Mary Sue" dan, percayalah, takkan ada yang menyukainya kecuali Anda. Lengkapi tokoh-tokoh Anda dengan pergelutan dan kekurangan nyata agar mereka makin realistis. Pembaca pun akan menyukainya. Ingat, pembaca Anda punya kekurangan, maka tokoh-tokoh Anda mestinya juga punya kekurangan. Kekurangan yang dimiliki tokoh memberi Anda kesempatan untuk memperbaikinya sepanjang cerita. Inilah syarat sebuah cerita bagus. Tokoh Anda melewati tantangan-tantangan yang mengubahnya jadi sosok yang lebih baik di akhir cerita. Pembaca menginginkannya! Membaca cerita seperti itu, mereka bisa percaya bahwa mereka juga sanggup jadi orang yang lebih baik di ujung pergelutan mereka. 3Kenali tokoh. Begitu Anda punya tokoh-tokoh yang seimbang, kenali mereka. Bayangkan bagaimana reaksi mereka dalam beragam situasi bahkan kalaupun situasi itu takkan pernah ada dalam buku Anda. Bayangkan apa yang diperlukan untuk memicu emosi tertentu dari diri mereka, apa harapan dan impian mereka, apa yang membuat mereka menangis, siapa orang-orang yang paling penting bagi mereka, dan kenapa. Dengan mengenali tokoh-tokoh Anda, Anda bisa lebih paham bagaimana mereka bertindak dalam situasi yang akan Anda ciptakan untuk mereka. Alhasil, mereka jadi tokoh-tokoh yang konsisten dan lebih realistis. 4Evaluasi tokoh. Ketika mengembangkan tokoh lebih jauh, Anda sebaiknya mundur sejenak dan mengevaluasi tokoh-tokoh itu. Pastikan mereka benar-benar penting bagi alur cerita. Kalau tidak, hilangkan saja. Kalau ada terlalu banyak tokoh, terutama tokoh yang tidak pernah berperan unik, pembaca bisa bingung. Tak ada gunanya pula untuk buku Anda. Iklan 1 Bayangkan latar cerita. Tentukan lokasi buku Anda. Bayangkan bagaimana penampakan arsitekturnya, bagaimana tata kotanya, seperti apa alamnya, dan lain-lain. Kemudian tuliskan semuanya. Langkah ini membantu agar deskripsi Anda bukan hanya konsisten, namun juga mendetail. Alhasil, latar yang tercipta lebih kuat sekaligus realistis. Anda bisa saja mengatakan pada orang lain bahwa langit berwarna biru. Yang perlu Anda lakukan hanyalah meyakinkannya. Caranya, kemukakan bahwa ketika matahari terbenam, langit itu memudar dari hijau pucat layaknya daun jadi hijau hangat, sementara segala di sekitarnya tampak kusam, sebelum tirai kegelapan turun layaknya bulu gagak. Ajak pembaca menyaksikannya melalui penuturan yang gamblang, yang bisa Anda lakukan hanya kalau Anda memahaminya dengan baik. 2Pikirkan logistik. Katakanlah Anda menulis tentang sekelompok petualang yang berusaha mencapai sebuah kota legenda di sisi lain sebuah gunung. Ide bagus! Masalahnya, melintasi gunung butuh waktu lama. Beragam hal juga bisa terjadi sepanjang perjalanan. Jangan biarkan mereka menuntaskannya dalam 2 hari tanpa terjadi apa pun. Memangnya melintasi gunung semudah menjentikkan jari? Kalau mereka harus menyeberangi benua dengan berjalan kaki, alokasikan cukup waktu untuk perjalanan itu dalam alur cerita. 3Pahami indera. Kemampuan untuk memikat semua indera pembaca sungguh penting kalau Anda ingin mereka benar-benar larut dalam kata-kata Anda. Jangan sekadar menyebutkan apa yang tokoh Anda makan. Ungkapkan bagaimana kaldu daging meleleh dalam saat dia menggigitnya, memberinya ledakan rasa lemak dan asap. Jangan sekadar menyatakan bahwa bel berdering tepat di atas kepala tokoh Anda. Jelaskan bagaimana lantangnya suara itu menusuk tiap pikiran hingga hanya keinsafan akan dering itu yang tersisa. Iklan 1 Pilih metode penulisan. Bagaimana cara Anda menulis buku? Seiring perkembangan teknologi, tentunya pilihan makin banyak. Anda perlu memutuskan, metode apa yang paling cocok untuk Anda. Tapi, ingat, pilihan Anda akan memengaruhi penerbitan buku itu. Anda bisa menulis konten buku dengan pena dan kertas, mengetik dengan mesin tik, mengetik dengan komputer, atau menggunakan program yang merekam suara Anda dan menerjemahkannya jadi teks tertulis. Beda penulis, beda pula metode yang cocok. 2Tentukan tempat untuk menulis. Anda butuh ruangan yang cukup lega, di mana Anda bisa menulis tanpa gangguan. Tempat itu harus bisa mengakomodir metode penulisan yang Anda pilih, cukup nyaman, dan tidak disertai banyak gangguan. Misalnya, kafe, kantor, atau perpustakaan. 3Sediakan kenyamanan. Anda harus pastikan bahwa Anda takkan terganggu saat menulis. Karenanya, siapkan terlebih dulu segala yang Anda butuhkan. Beberapa orang punya kebiasaan tertentu, yang harus siap tersedia saat mereka menulis, misalnya makanan favorit atau duduk di kursi tertentu. Pastikan kebutuhan unik Anda terpenuhi sebelum Anda mulai menulis. Iklan 1Pahami kebiasaan Anda saat menulis. Apakah Anda menulis lebih baik pada jam-jam tertentu atau di lokasi tertentu? Mungkinkah puncak performa Anda justru saat Anda baru selesai membaca buku karya orang lain? Kenali cara Anda menulis agar Anda tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Kemudian rancang jadwal menulis sesuai kebiasaan itu. 2Menulislah dengan rutin. Setelah memutuskan jam-jam yang paling cocok untuk Anda, dan ada jadwal yang telah Anda tetapkan, patuhi jadwal itu. Gunakan waktu itu hanya untuk menulis. Anda boleh menulis bebas atau merencanakan novel. Yang penting, sepanjang jam-jam itu aktivitas Anda hanya menulis! Dengan begitu, kebiasaan akan terbentuk, dan Anda lebih produktif. 3Hancurkan "writer's block". Kadang menulis bisa terasa sulit, tapi jangan berhenti dan mengabaikan masalah itu. Kalau tidak, bisa-bisa buku Anda tidak selesai. Lakukan apa pun yang bisa mengundang inspirasi bagi Anda. Kemudian lanjutkan menulis. Bahkan ketika terasa lamban dan jauh lebih sulit, paksa diri Anda untuk terus menulis! Toh bagian itu bisa diperbaiki setelah semangat Anda pulih. Iklan 1 Mulai tulis buku Anda! Anda telah menyelesaikan semua langkah penting dan puntiran-puntiran yang dibutuhkan untuk merencanakan buku itu. Kini saatnya menulis! Di wikiHow ada beberapa artikel tentang cara menulis buku, yang bisa Anda gunakan sebagai referensi Cara Menulis Buku Cara Menulis Otobiografi Cara Menulis Buku sebagai Remaja Cara Menulis Buku untuk Anak-Anak Cara Menulis Kisah Fantasi yang Meyakinkan Cara Menerbitkan Sendiri Sebuah Buku Cara Menerbitkan Ebook Cara Menulis Cerita Pendek Cara Menulis Novel Cara Menulis Novella Cara Menulis Akhir Novel Cara Merancang Novel Cara Menulis Kerangka Karangan Cara Menulis Buku tentang Hal-Hal Tak Terduga Cara Menyiapkan Penulisan Buku Cara Menulis Buku Kehidupan Anda Selalu bawa pena atau pensil dan notes baik buku ataupun elektronik sehingga Anda bisa mencatat ide sewaktu-waktu. Ide biasanya menghampiri di waktu dan tempat yang tak terduga. Anda harus selalu siap! Jangan takut meminta bantuan orang lain. Tanyakan opini orang lain tentang buku Anda. Kadang, mengkritik diri sendiri sungguh sulit. Orang lain lebih bisa mengakui kalau ternyata buku Anda kurang bagus. Jangan bubuhkan judul sebelum buku Anda selesai. Judul yang bagus biasanya baru tercetus setelah Anda mengecek ulang seluruh isi buku. Mintalah orang lain untuk membaca buku Anda; tiap satu bab mungkin lebih mudah. Opini mereka bisa jadi berbeda dengan opini Anda. Pertimbangkan tiap saran dan kritik. Buku Anda lebih berpotensi terjual kalau tebalnya 200-250 halaman. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
BukuPegangan Siswa Matematika SMP Kelas 9 Kurikulum 2013 - Semester 1 (1) by Desire Academic. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Bab 4 Persamaan Garis Lurus. by Chandra Puspitasari. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Download Download PDF.
Menulis buku adalah pekerjaan dengan proses yang panjang. Untuk membuat naskah berwujud buku, masih ada kegiatan penyuntingan, pengaturan tata letak, dan pencetakan, serta penerbitan buku. Dalam prosesnya, si penulis bisa menyunting dan mengatur tata letak secara mandiri, sebelum karyanya melalui proses editing dan layouting di suatu penerbit bukuâ. Setelah proses menulis buku selesai, penulis masih memiliki banyak pekerjaan. Selesai menulis buku bukan berarti selesai bekerja. Penulis masih punya banyak tugas, misalnya menyunting tulisannya sendiri dan mengatur tata letak. Memang, kedua pekerjaan itu bisa ia serahkan kepada pihak penerbit. Namun tidak ada salahnya jika ia mau berusaha sendiri terlebih dahulu, kemudian menyerahkan penyuntingan dan pengaturan tata letak lebih lanjut kepada penerbit. Jadi penerbit tinggal menyempurnakan pekerjaan yang telah dilakukannya. Dalam tulisan ini akan dibahas tata cara layouting secara mandiri dengan Microsoft Word. Dengan cara-cara ini, penulis dapat mengekplorasi kemampuannya dalam mengatur tata letak tulisan. Nantinya ia tidak hanya pandai menulis, tetapi juga membuat tulisannya rapi dan enak dilihat. Bagaimana cara mengatur tata letak sendiri? Caranya mudah sekali, yaitu dengan memanfaatkan program Microsoft Word. Ternyata program pengolah kata ini tidak hanya dapat digunakan untuk menulis, tetapi juga mengatur tata letak. Layouting dengan Microsoft Word dapat dilakukan dengan menempuh beberapa langkah berikut. Ambil sebuah buku yang telah dicetak dan perhatikan tiap-tiap halamannya. Semua halaman hendaknya diamati dengan baik, mulai dari halaman judul bagian depan hingga bagian belakang. Cermati dengan baik tiap-tiap letak huruf yang ada dan contohlah layouting buku tersebut. Mulailah bekerja dengan mengatur lebar halaman kertas. Biasanya ukuran kertas untuk buku adalah 14,5 cm x 21 cm; 13 cm x 19 cm; 14 cm x 20 cm; dan sebagainya. Gunakan saja ukuran yang diinginkan atau sesuaikan dengan ukuran yang biasa digunakan oleh penerbit yang dipilih untuk menjadi mitra. Setelah mengatur lebar halaman, atur pula margin dengan besaran 2 cm di setiap sisinya. Perlu diketahui bahwa mirror margin tidak perlu diatur, sebab penggunaan margin rata lebih aman untuk tata letak tulisan. Lihat kembali naskah buku, lalu atur halaman judul dan balik halaman judul. Dalam mengatur kedua halaman tersebut tidak ada aturan tertentu. Namun penting bagi penulis untuk melihat hal-hal yang perlu dicantumkan dalam kedua halaman tersebut. Biasanya halaman judul memuat judul, subjudul jika ada, dan nama penulis. Tulis pula ukuran buku dan jumlah dan logo penerbit beserta tahun penerbitan bisa dicantumkan setelah naskah diperiksa oleh penerbit buku. Begitu pula dengan tim kerja yang menyempurnakan naskah. Penulis juga bisa menambahkan pernyataan hak cipta. Pernyataan tersebut bisa dicontoh dari buku-buku yang telah diterbitkan. Pada dasarnya pernyataan hak cipta untuk setiap buku adalah sama. Pastikan bahwa semua halaman ganjil akan ada di sebelah kanan saat dicetak. Saat memasuki bagian teks, penting untuk melihat isi termasuk pendahuluan. Tahapan pertama perombakan isi dimulai dari penyusunan paragraf. Layouting paragraf penting untuk diseragamkan dari awal hingga akhir tulisan. Hal ini mencakup menjorok atau tidaknya paragraf. Selanjutnya, pilih jenis huruf dan ukurannya, indent spacing, dan spasi antarbaris. Penulis bisa menyesuaikan hal ini dengan ketentuan dari penerbit pilihannya. Ia juga bisa mengatur sendiri sesuai seleranya asalkan tulisannya tetap jelas, enak dibaca, dan enak dipandang. Biasanya font yang digunakan adalah font golongan serif, yakni yang ujung-ujung hurufnya runcing. Namun jika penulis ingin bukunya berwujud elektronik, ia dapat menggunakan font yang lebih nyaman untuk dibaca. Masih dalam tahapan pengaturan paragraf, penulis dapat mengubah gaya paragraf. Caranya, ia bisa menandai sebuah paragraf dengan blok lalu menekan tombol styles yang muncul di sekitar paragraf. Penulis dapat membuat gaya penulisan paragraf sendiri dengan memilih bagian Create a Style. Ketika muncul bar perintah untuk memberi nama, tuliskan nama dan klik OK. Paragraf akan muncul dengan gaya tampilan sesuai yang diinginkan. Selanjutnya, pilih paragraf berikutnya, tanamkan kursor di salah satu baris paragraf dan lihat pada bagian Standard Toolbar, lalu klik style yang baru saja dibuat. Otomatis paragraf tersebut akan berubah format seperti paragraf sebelumnya. Lebih mudahnya, penulis dapat menandai semua paragraf dengan blok kemudian memilih gaya penulisan paragraf sesuai dengan yang baru saja dibuat. Hal ini lebih cepat dan efisien karena dalam suatu isi buku terdapat banyak sekali paragraf. Penulis dapat pula mengubah gaya penulisan judul dan subjudul seperti mengubah gaya penulisan paragraf dengan melakukan langkah yang sama seperti langkah 9-10. Untuk pengaturan lebih lanjut mengenai tata letak buku, penulis dapat melakukan convert ke PDF atau EPUB. Biasanya program EPUB akan lebih ketat dalam memandu penulis mengatur tata letak tulisan dari naskah yang telah ditulis. Hasil pengaturan tata letak juga lebih rapi jika penulis menggunakan program EPUB. Dengan begitu, penulis juga sudah sedikit dimudahkan ketika akan mempublikasikan buku dalam bentuk elektronik, di samping mencetak dan menerbitkannya. Langkah-langkah di atas dapat dijadikan panduan bagi seorang penulis dalam mengatur tata letak tulisannya. Tidak hanya menulis buku dengan merangkaikan kata-kata atau kalimat hingga selesai, penulis juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa tulisannya layak terbit. Dengan melakukan penyuntingan dan pengaturan tata letak secara mandiri, ia dapat memperlihatkan bahwa ia telah berhasil menulis buku dengan baik. Sudah pasti hasil kerja seorang penulis yang lebih rapi dan lebih tertata akan lebih meyakinkan penerbit yang akan dijadikan sebagai mitranya Perlu diperhatikan bahwa pada dasarnya pekerjaan seorang penulis tidak akan berhenti ketika selesai menulis buku saja. Ia juga perlu melakukan penyuntingan tulisan dan pengaturan tata letak secara mandiri. Selebihnya, ia bisa menyerahkan hasil kerjanya ke penerbit yang menjadi mitranya untuk proses penyempurnaan. Penerbit buku kemudian akan memberikan penilaian kelayakan buku dapat dilakukan dengan memberikan respon atau masukan kepada penulis. Lebih lanjut, penerbit yang setuju dan menerima hasil karya penulis dapat mencetak dan menerbitkan buku yang ditulisnya. Referensi diakses pada tanggal 14 Juli 2016 pukul 0900 WIB [Wiwik Fitri Wulandari]
Keadaanpasar luar negeri. Semua jawaban benar. Jawaban: B. Keadaan pasar dalam negeri. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut ini yang bukan merupakan faktor pendorong ekspor keadaan pasar dalam negeri. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Jika nilai impor lebih tinggi daripada nilai ekspor
Penerbit Buku â Menulis buku merupakan salah satu keinginan masyarakat yang tidak dapat semua orang untuk melakukannya. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dengan cara menulis buku yang baik dan benar. Maka langkah awal yang wajib Anda ketahui ketika hendak menulis buku adalah cara untuk menulisnya. Nggak sulit loh ternyata menulis buku itu! Bahkan dapat dilakukan bagi Anda yang masih pemula. Jadi, pernahkah Anda terbesit untuk menulis buku tapi merasa sulit? Atau tidak tahu caranya? Nah informasi kali ini sangat berguna untuk kalian yang ingin menulis buku dengan mudah dan cepat. 1. Munculkan Ide Menarik2. Buatlah Kerangka Buku3. Pikirkan Target Pembaca4. Buat Target Waktu Penulisan5. Sering Latihan6. Refresing7. Menulis Buku Sesuai Kriteria PenerbitTips Menulis Buku bagi Pemula yang Baru Belajar1. Perhatikan Cara Penulisan2. Buat Sub Bab Sesuai Tempatnya3. Pembahasan yang Lengkap4. Gaya Penulisan5. Memenuhi Syarat 1. Munculkan Ide Menarik Pertama-tama yaitu mencari ide yang menarik. Tidak perlu pusing untuk menemukan sebuah ide. Ide dapat ditemukan disekitar kita loh. Bisa dari pengalaman, kesukaan, kebutuhan masyarakat, dan pekerjaan. Menemukan ide ini menjadi dasar konsep dari buku yang akan ditulis. Kemudian Anda dapat melakukan sebuah riset. Riset ini akan memberi suatu gambaran pasti yang akan ditulis. Riset dapat dilakukan dengan cara mengunjungi toko buku atau dari internet. 2. Buatlah Kerangka Buku Kerangka buku berguna sebagai pedoman penulis untuk mengembangkan tiap gagasan mejadi isi yang utuh. Ternyata dengan membuat kerangka dapat meminimalisir kebingungan atau stuck di tengah jalan loh. Kerangka buku inilah menjadi pengarah untuk mengembangkan konsep. Dengan demikian, kita akan semakin terarah ketika menjabarkan kerangka menjadi isi yang lebih terstruktur. 3. Pikirkan Target Pembaca Nah kalau cara menulis buku berikutnya ini sangat penting untuk dipertimbangkan. Membuat buku tentu memiliki tujuan. Tujuan inilah yang menentukan target siapa yang akan membaca buku. Misal target Anda adalah anak-anak, maka menulis buku dengan pembahasan yang cocok untuk anak-anak, bisa dongeng, cerita, atau materi belajar anak-anak. Target ini sangat penting agar buku yang Anda tulis banyak peminatnya. Bagimana jika menulis buku tetapi sedikit pembaca? Tentu menulis buku terasa sia-sia saja bukan? Untuk itu tentukan kira-kira siapa target pembaca buku Anda! 4. Buat Target Waktu Penulisan Setelah menentukan siapa target pembaca, Anda perlu menarget kapan saja waktu untuk menulis. Cara ini membantu kedisiplinan dalam menulis buku. Jangan sampai menulis Anda tertunda karena tidak ada rincian waktu untuk menulis! Nanti bisa-bisa buku nggak jadi-jadi deh, parahnya lagi dapat terbengkalai. Target waktu ini juga dapat memperlancar proses penyelesaian buku kita. Buku akan selesai pada waktunya. 5. Sering Latihan Pernah mendengar orang mengatakan kok kamu bisa sih? Iya soalnya sudah biasa. Nah latihan menulis juga diperlukan ketika kita ingin menulis sebuah buku. Cara menulis buku tidak akan lengkap jika tidak melakukan latihan. Keuntungan dari latihan ini adalah kita akan jadi terbiasa dengan apa yang dilakukan. Misalnya, seorang penyanyi memerlukan latihan agar kemampuan dalam bernanyi semakin tinggi. Begitu pula dengan menulis buku, kita akan lebih mudah menulis ketika sudah terbiasa dengan sering melakukan latihan. 6. Refresing Tiba-tiba berhenti menulis di tengah jalan karena bingung mau menulis apa lagi? Refresing menjadi pilihan yang tepat. Kita perlu menyegarkan otak ketika kita merasa bingung mau nulis apa lagi. Mulailah untuk melakukan aktivitas yang dapat membuat otak menjadi lebih segar! Perlu Anda ketahui, betapa pentingnya merefresing diri. Hal ini dikarenakan otak kita memiliki titik lelah ketika dipaksa untuk berpikir secara terus-menerus. Tadi sudah disinggung pula mengenai target waktu. Target waktu akan membantu Anda dalam proses berpikir yang cukup. Jadi, menulis buku akan terasa lebih enjoy. 7. Menulis Buku Sesuai Kriteria Penerbit Menulis buku tidak afdol rasanya jika buku yang kita buat tidak diterbitkan. Selain agar buku yang kita buat dapat dibaca banyak orang, ternyata menerbitkan buku memiliki berbagai keuntungan loh! Berikut keuntungannya Menjadi ladang penghasilan. Ternyata dengan kita menerbitkan buku, kita akan mendapatkan penghasilan dari penjualan personal branding. Keuntungan yang juga dapat diperoleh adalah meningkatkan citra dan karir angka kredit. Bagi seorang guru atau dosen, menerbitkan buku dapat menambah angka kredit yang diperlukan untuk kenaikan pangkat atau yang luar biasa. Ketika kita menerbitkan buku dan buku tersebut dibaca oleh orang lain, secara tidak langsung kita telah mentransfer ilmu kita ke orang lain. Baca juga Cara Membuat Artikel Enak Dibaca untuk Pemula Tips Menulis Buku bagi Pemula yang Baru Belajar Selanjutnya, bagaimana sih cara menulis buku enak dibaca yang sesuai dengan kriteria penerbit? 1. Perhatikan Cara Penulisan Anda perlu memahami bagaimana sistematika dan struktur tulisan. Membuat sistematika serapi mungkin agar enak dibaca. Hal ini juga dapat meningkatkan antusias pembaca. Sistematika dan struktur yang baik akan cepat dilirik oleh penerbit. Dengan begitu buku Anda akan cepat terbit dan dianggap sebagai tulisan yang berkualitas. 2. Buat Sub Bab Sesuai Tempatnya Kalau yang satu ini sangat berpengaruh terhadap kualitas tulisan Anda. Dilihat dari segi urutan sub bab perlu ditempatkan sesuai dengan tempatnya. Misal nih, buku yang kita buat terdapat latar belakang, jika ditempatkan pada bab akhir tentu tulisan kita akan menjadi aneh untuk dibaca. Maka dari itu, menempatkan sub bab harus sesuai dengan tempatnya agar pembaca memahami sesuai susunannya. 3. Pembahasan yang Lengkap Pada segi kelengkapan, penulis perlu memperhitungkan apakah tulisan yang dibuat sudah lengkap. Jika tidak, maka buku tersebut kurang informatif. Misalkan saja, Anda membuat buku 8 resep makanan khas Jawa Tengah. Pembahasan dari buku harus mencakup 8 resep makanan khas Jawa Tengah. Kurang satu resep saja sudah dipastikan buku kurang berkualitas dari segi kelengkapan. 4. Gaya Penulisan Cara menulis buku supaya cepat terbit juga dinilai dari bagimana gaya penulisan. Penting untuk menulis dengan gaya bahasa sendiri. Hal tersebut akan membuat rasa enjoy atau menikmati ketika kita sedang menulis. Perlu diketahui, bahwa masyarakat cenderung lebih menyukai gaya penulisan yang mudah dipahami. Mereka akan malas membaca ketika tulisan yang kita buat sulit untuk dipahami. Misal ketika kita menulis buku tentang cerita anak-anak. Maka buatlah gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami untuk anak-anak. Jika gaya bahasa terlalu tinggi seperti tulisan ilmiah, maka pembaca akan merasa bingung dengan maksud dari pembahasan. 5. Memenuhi Syarat Cara menulis buku berikutnya adalah memenuhi syarat. Syarat ini diperlukan agar tulisan Anda sesuai dengan kriteria dari penerbitan. Umumnya, syarat ini ditentukan dari setiap penerbit masing-masing baik penerbit buku indie maupun mayor. Syarat ini biasanya mencakup Jarak antar baris atau fontJumlah halaman bukuTema sesuai kebutuhan target pembacaDaftar pustaka sebagai sumber penulis Nah itulah cara menulis buku yang mudah untuk dilakukan baik pemula maupun profesional. Menulis buku yang berkualitas hingga terbit tentu membuat kebanggan tersendiri. Karya kita akan lebih dikenal luas oleh masyarakat. Mulailah untuk menulis buku dengan tips yang kami berikan! Semoga bermanfaat! Artikel lainnya Cara Membuat Ringkasan
diselesaikantepat pada waktunya. Penulisan naskah yang berjudal "Menulis Makalah, Rangkuman, dan Buku serta Membaca Untuk Menulis Akademik" ini dalam rangka pengembangan salah satu tri darma perguruan tinggi, yaitu bidang penelitian. Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan.
TĂ©lĂ©charger l'article TĂ©lĂ©charger l'article Ăcrire un bon livre est une vraie prouesse. Votre livre pourrait vous rendre cĂ©lĂšbre et ou millionnaire ⊠ou prendre la poussiĂšre dans les librairies. La plupart dâentre nous prĂ©fĂšre probablement la premiĂšre option ! Apprenez quelques techniques qui feront de vous une star de la littĂ©rature. Commencez par vous fixer des objectifs quotidiens et rĂ©alistes. Une fois que vous avez Ă©crit votre livre, Ă©tudiez les diffĂ©rentes options qui vous permettront de le publier. Avant dâĂ©crire votre chef-dâĆuvre, gardez en tĂȘte que faire publier un livre nâest pas chose facile, en particulier si vous souhaitez ĂȘtre publiĂ© par une grande maison dâĂ©dition. PrĂ©parez-vous Ă rencontrer des dĂ©ceptions et des Ă©checs. Ne laissez pas pour autant ces obstacles vous dĂ©courager. AprĂšs tout, bien des auteurs cĂ©lĂšbres ont essuyĂ© des dizaines et des dizaines de refus. Qui sait ? Vous pourriez rejoindre les rangs de JK Rowling, Bernard Werber, James Patterson et autres auteurs accomplis. 1 Commencez par former des idĂ©es. Notez vos idĂ©es, puis sĂ©lectionnez celles sur lesquelles vous souhaitez travailler. Commencez par dĂ©terminer le type de livre que vous aimeriez prĂ©senter. Serait-ce un livre Ă©ducatif couvrant des sujets comme les maths, la science ou le domaine des affaires et de la finance ? Peut-ĂȘtre serait-ce un roman ou encore une autobiographie. Vous pourrez choisir le genre que vous voudrez. Vous devrez simplement choisir une idĂ©e et la suivre jusquâau bout. Stephen King, un auteur d'Ă©pouvante trĂšs connu, a dĂ©clarĂ© ne pas Ă©crire ses idĂ©es dans un cahier. Pour lui, Le carnet dâun Ă©crivain est la meilleure façon au monde dâimmortaliser les mauvaises idĂ©es [1] . » Cela ne devra pas vous empĂȘcher de mettre vos idĂ©es par Ă©crit, dans un carnet que vous pourrez emporter partout avec vous. Si cette approche vous convient, notez les idĂ©es qui vous viennent Ă lâesprit. Veillez cependant Ă ne pas noter tout ce quâil vous passe par la tĂȘte. Demandez-vous si lâidĂ©e en question est suffisamment bonne pour que vous vous en souveniez le lendemain si vous ne la mettiez pas par Ă©crit. Une fois que vous trouvez lâinspiration pour une idĂ©e sur laquelle vous voulez travailler, commencez Ă Ă©crire. 2 Nâayez pas peur de faire des erreurs. Vous pourrez toujours les corriger plus tard. Les meilleures histoires prennent forme en sâattelant Ă leur Ă©criture, sans se concentrer sur la moindre erreur. Si vous relisez sans cesse ce que vous avez Ă©crit, vous aurez probablement envie dâapporter constamment des modifications Ă votre texte, au lieu de poursuivre votre histoire. Lorsque vous Ă©crivez un livre avec lâespoir de le publier, vous devrez Ă©crire de nombreux brouillons avant que lâouvrage soit prĂȘt Ă ĂȘtre prĂ©sentĂ© Ă un Ă©diteur. Certains de ces brouillons apporteront surement des changements majeurs Ă votre histoire. Alors que vous commencez tout juste Ă Ă©crire, vous devrez crĂ©er un monde et mettre vos idĂ©es par Ă©crit. Construisez des personnages. Certains livres sont avant tout centrĂ©s autour dâune intrigue. Cependant, les livres qui ont le plus de succĂšs sont gĂ©nĂ©ralement davantage centrĂ©s autour des personnages et de lâimportance de la situation dans laquelle ils se trouvent. Si lâintrigue permet de faire avancer lâhistoire, ce sont les liens entre les personnages qui font vendre le livre. Cela sâapplique aussi bien que vous Ă©criviez de la fantaisie, comme Harry Potter ou un roman, comme Freedom, de Jonathan Franzen. Concentrez-vous sur qui » fait partie de lâhistoire. Les quand, quoi, oĂč, pourquoi et comment » viendront naturellement [2] . 3 Fixez-vous des objectifs quotidiens. Il ne sera pas nĂ©cessaire de vous imposer une limite Ă ce que vous pourrez Ă©crire chaque jour. Cependant, fixez-vous un minimum. Cela vous aidera Ă vous concentrer sur lâhistoire. Que vous vous fixiez pour objectif dâĂ©crire 300 mots par jour ou bien dâĂ©crire une heure par jour, cela vous aidera Ă avancer dans votre travail. 300 mots par jour ne reprĂ©sentent peut-ĂȘtre pas beaucoup, mais ce sera tout de mĂȘme un bon point de dĂ©part. Si vous ĂȘtes un Ă©crivain dĂ©butant ou que vous nâavez pas beaucoup de temps, fixez-vous un petit objectif, que vous atteindrez facilement. Les objectifs plus importants seront difficiles Ă atteindre et pourraient parfois vous dĂ©courager dâĂ©crire. Vous devrez avancer pas Ă pas, afin dâatteindre votre objectif final. Vous pourrez augmenter votre objectif quotidien alors que vous progressez ou si vous avez davantage de temps Ă consacrer Ă lâĂ©criture. Assurez-vous simplement de vous y tenir. MĂȘme lorsque vous peinez Ă Ă©crire, forcez-vous et atteignez vos objectifs. Vous ne pourrez jamais savoir lorsque lâinspiration se fera sentir. Installez-vous pour travailler dans un endroit calme et isolĂ©. Un endroit calme oĂč vous pourrez vous concentrer et que vous pourrez vous approprier sera trĂšs prĂ©cieux. MĂȘme si vous vous installez au cafĂ© du coin, trouvez un coin oĂč vous ne serez pas trop distrait. 4 Soyez assidu. Beaucoup dâĂ©crivains commencent avec beaucoup dâentrain, puis se laissent rapidement distraire, alors que le processus dâĂ©criture les frustre ou les ennuie. Lâune des façons les plus simples dâĂ©viter cela sera simplement de vous assoir Ă votre bureau et de vous mettre Ă Ă©crire. Atteindre constamment vos objectifs quotidiens vous aidera Ă avancer. Le simple fait de vous assoir Ă votre bureau et de noircir les pages vous aidera Ă faire de votre rĂȘve une rĂ©alitĂ©. En plus de vous fixer un objectif quotidien, essayez de rĂ©server un moment de la journĂ©e Ă lâĂ©criture. John Grisham, qui a publiĂ© de nombreux bestsellers, a commencĂ© sa carriĂšre dâĂ©crivain alors quâil Ă©tait avocat. Il se levait trĂšs tĂŽt chaque matin et Ă©crivait une page. Faites de lâĂ©criture une habitude dont vous ne pourrez pas vous dĂ©faire. Trouvez un endroit unique oĂč vous installer pour Ă©crire et Ă©crivez chaque jour Ă la mĂȘme heure de la journĂ©e. 5 Demandez des retours tĂŽt dans le processus. Bien que vous puissiez ĂȘtre protecteur Ă lâĂ©gard de votre travail et vouloir le garder secret jusquâĂ ce quâil soit prĂȘt, ne faites pas cela. Demandez frĂ©quemment lâavis de gens qui sauront ĂȘtre honnĂȘtes avec vous quant Ă votre travail. Demandez-leur leur avis tĂŽt dans le processus de crĂ©ation. Vous pourriez Ă©galement rejoindre un atelier dâĂ©criture. Ces groupes vous aideront Ă donner vie Ă vos idĂ©es, vous permettront dâavoir des retours sur votre texte et vous obligeront Ă poursuivre votre travail. Recourez Ă Internet. Si vous ĂȘtes nerveux Ă lâidĂ©e de montrer votre travail Ă quelquâun que vous connaissez, inscrivez-vous sur un forum en ligne. Trouvez un forum sur lequel vous pourrez Ă©changer avec dâautres Ă©crivains qui vous donneront leur avis sur votre travail et avec lesquels vous pourrez partager vos idĂ©es. Sur ce type de plateformes, vous pourrez choisir parmi diffĂ©rentes options pour vous faire aider dans votre travail [3] . PublicitĂ© 1 CatĂ©gorisez votre livre. Une fois que vous avez terminĂ© de rĂ©diger votre histoire, assurez-vous quâelle correspond aux directives que les Ă©diteurs Allen & Unwin imposent. Les Ćuvres Fiction junior. Pour les lecteurs dĂ©butants, entre 5 et 8 ans, de 5 000 Ă 10 000 mots. Pour les lecteurs assurĂ©s, entre 7 et 10 ans, de 10 000 Ă 30 000 mots. Pour les lecteurs intermĂ©diaires, entre 11 et 14 ans, de 30 000 Ă 55 000 mots. Les romans pour jeunes adultes. Pour les lecteurs adolescents, entre 13 et 16 ans, de 40 000 Ă 60 000 mots. Pour les adolescents plus murs et les lecteurs plus ĂągĂ©s, de 15 ans et plus, de 40 000 Ă 100 000 mots. Pour une liste plus complĂšte et pour davantage dâinformations sur lâĂ©criture et la publication dâun livre, consultez les sites Internet des maisons dâĂ©dition qui vous intĂ©ressent. 2 Relisez et modifiez votre histoire. Ne pensez pas quâĂ un certain point, vous deviez arrĂȘter de reprendre votre histoire. Modifiez votre texte autant de fois que nĂ©cessaire. Si vous devez donner au processus de correction autant dâattention, si ce nâest plus, quâau processus dâĂ©criture lui-mĂȘme, vous devrez aussi savoir faire une pause. Vous vivez probablement depuis quelque temps dans lâhistoire que vous crĂ©ez et il est temps pour vous de prendre des vacances. En vous accordant du temps, vous entrerez plus facilement dans lâĂ©tat dâesprit propre Ă la correction. Lors de cette Ă©tape, vous devrez relire votre travail Ă froid, ĂȘtre prĂȘt Ă faire les coupes et les changements nĂ©cessaires. Lorsque vous commencez Ă corriger votre texte, modifiez le texte autant que nĂ©cessaire, mais ne le modifiez pas lorsque vous ne savez pas dâoĂč vient le problĂšme. Si vous nâavez pas de solution concrĂšte Ă apporter, vous dĂ©truirez votre histoire et ne saurez pas comment la remettre en place. Il est possible de trop corriger » un texte, et cela est dangereux. Pour cela, demandez Ă dâautres personnes de relire votre travail. Une autre paire dâyeux pourra remarquer des failles que vous avez laissĂ© passer parce que vous Ă©tiez trop prĂšs de votre travail. Demandez Ă une personne en qui vous avez confiance de vous faire un retour et dâannoter votre texte. JusquâĂ maintenant, vous avez travaillĂ© dans un trou noir. Vous pourriez avoir du mal Ă repĂ©rer certains passages qui mĂ©riteraient dâĂȘtre retravaillĂ©s. Lisez les notes des autres, puis mettez-les de cĂŽtĂ©. Vous pourriez ne pas aimer ce que la personne a Ă©crit de votre texte. Lisez ces notes, dĂ©compressez, puis aprĂšs quelque temps, reprenez votre brouillon et incorporez les suggestions utiles. Oubliez celles qui ne le sont pas. 3 Demandez Ă un rĂ©viseur de lire votre livre. Une fois que vous avez repris votre livre, une ou plusieurs fois, le moment sera venu de faire lire votre Ćuvre par un vĂ©ritable rĂ©viseur. RĂ©viser un texte et lâĂ©crire sont deux choses diffĂ©rentes. Vous aurez besoin de faire lire votre travail par quelquâun qui saura dĂ©construire un livre, trouver les problĂšmes et vous donner des conseils sur la façon de reconstruire dĂ©finitivement votre histoire [4] . Recourir aux services dâun rĂ©viseur professionnel sera tout particuliĂšrement utile si vous avez lâintention dâautoĂ©diter votre livre. La derniĂšre chose que vous voudriez serait de laisser apparaitre une faute dâorthographe majestueuse dans votre livre, aprĂšs tout ce dur labeur. Un bon rĂ©viseur sera en mesure dâapporter de la clartĂ© et de la fluiditĂ© Ă votre narration, sans changer votre voix. Votre rĂ©viseur apportera un regard objectif bienvenu Ă votre travail et vous aidera non seulement Ă corriger vos petites erreurs, mais Ă©galement Ă mettre lâhistoire en valeur, en lâĂ©dulcorant de tous les Ă©lĂ©ments superflus. Au final, lâaide dâun rĂ©viseur vous aidera Ă obtenir un livre de qualitĂ© professionnelle. 4 Lisez une derniĂšre fois votre livre. Une fois que votre rĂ©viseur et vous aurez repris votre livre et lui aurez donnĂ© sa forme finale, assurez-vous que tout soit en ordre. Assurez-vous dâavoir trouvĂ© un bon titre que vous soyez prĂȘt Ă garder. Commencez Ă faire monter le buzz sur les rĂ©seaux sociaux. CrĂ©ez une page Facebook et un profile Twitter pour votre livre. Soyez actif sur ces comptes et publiez des nouvelles relatives au livre et autres informations pertinentes. PublicitĂ© 1 Pensez Ă engager un agent. Un agent travaillera pour vous et vous aidera Ă faire publier et vendre votre livre. Les agents ont de nombreux contacts dans le secteur. Cependant, si vous ĂȘtes nouveau dans le milieu, vous pourriez remarquer que les agents sont insaisissables et pas toujours faciles Ă contacter [5] . Vous nâaurez pas obligatoirement besoin dâun agent. Si vous prĂ©voyez dâautoĂ©diter votre ouvrage, vous pourriez vous passer de lâaide dâun agent. Vous pourrez rechercher un agent sur le site du SFAAL Syndicat français des agents artistiques et littĂ©raires. Vous pourrez passer diffĂ©rents profils de professionnels en revue et voir les types dâouvrages sur lesquels ils travaillent [6] . Assurez-vous de lire les rĂšgles de soumission de lâagent avant de lui prĂ©senter votre travail. GĂ©nĂ©ralement, vous devrez joindre les documents suivants. Une lettre dâaccroche dâune page, dĂ©crivant votre travail. Le synopsis du livre. Un rĂ©sumĂ© de votre histoire. Si vous Ă©crivez de la littĂ©rature non romanesque, un document trĂšs dĂ©taillĂ©, dâenviron 20 Ă 30 pages, expliquant pourquoi votre livre mĂ©rite dâĂȘtre publiĂ© [7] . Quelques chapitres de lâouvrage ou bien le manuscrit complet. 2 Renseignez-vous sur diffĂ©rentes maisons dâĂ©dition. Vous pourriez choisir dâautoĂ©diter votre ouvrage, mais si vous souhaitez toucher un large public, sachez quâil sera prĂ©fĂ©rable dâĂȘtre publiĂ© par une grande maison dâĂ©dition. Certaines maisons dâĂ©dition choisissent de ne publier ou mĂȘme de ne lire, que les manuscrits prĂ©sentĂ©s par un agent. Les agents et les maisons dâĂ©dition aiment Ă©galement les ouvrages Ă©crits par des auteurs dĂ©jĂ connus. Cependant, cela ne veut pas dire quâil vous sera impossible dâattirer leur attention. Ces professionnels voudront sâassurer que vous avez une audience et savez vous vendre vous-mĂȘme sur les rĂ©seaux sociaux. Certaines maisons dâĂ©dition, comme Penguin ou Allen & Unwin liront votre manuscrit, mĂȘme si vous nâĂȘtes pas reprĂ©sentĂ© par un agent. Renseignez-vous sur les options dâautoĂ©dition [8] . LâautoĂ©dition peut sembler une bonne option pour court-circuiter tout un tas de gens qui vous opposeront un refus. Cela demande en fait beaucoup de travail et la raison pour laquelle il existe des maisons dâĂ©dition est justement que ces professionnels savent comment sây prendre. Si vous optez pour lâautoĂ©dition et souhaitez publier des livres physiques, vous devrez trouver un bon distributeur. Vous pourriez Ă©galement publier votre livre sous forme dâebook sur le site dâautoĂ©dition dâAmazon [9] . 3 Affinez vos options dâĂ©dition. Une fois que vous avez choisi quelques maisons dâĂ©dition plus vous en aurez choisi, mieux ce sera, commencez Ă vous renseigner plus amplement sur celles-ci. Certaines ne publient que des livres pour adultes et seulement certains genres littĂ©raires, alors que dâautres accepteront de plus nombreux ouvrages. Vous devriez trouver toutes ces informations sur le site de la maison dâĂ©dition. Certaines imposent certaines rĂšgles et une limite du nombre de mots, ou si vous devez ĂȘtre reprĂ©sentĂ© ou non par un agent. Presque toutes les maisons dâĂ©dition exigeront un manuscrit physique imprimĂ© de votre livre. Gardez Ă©galement les caractĂ©ristiques imposĂ©es en tĂȘte. Certains Ă©diteurs prĂ©fĂšrent lorsque lâinterligne est double et que le texte est Ă©crit dans une certaine police et Ă une certaine taille. Respectez les rĂšgles imposĂ©es. Nâenvoyez pas votre texte par email ou sur un CD, Ă moins dâĂȘtre sĂ»r que la maison dâĂ©dition accepte ces formats. Nâenvoyez jamais votre manuscrit original ou votre seul et unique manuscrit ! Le texte envoyĂ© ne vous sera pas restituĂ©. 4 Envisagez lâautoĂ©dition en ligne. AutoĂ©diter un ebook est une option rĂ©aliste et courante. La façon la plus facile sera de recourir Ă la mĂ©thode Amazonâs Kindle Direct Publishing. Vous pourrez simplement tĂ©lĂ©charger votre manuscrit sur la plateforme et commencer Ă vendre votre livre. Lâutilisation du service KDP est gratuite, mais Amazon retiendra jusquâĂ 70 % de vos profits. Si vous autoĂ©ditez sur Internet, assurez-vous dâavoir fait relire votre travail par un professionnel et dâavoir fait faire la couverture par un designer graphique professionnel. Si vous recourez Ă cette mĂ©thode, vous devrez Ă©galement travailler seul Ă la promotion de votre ouvrage. Soyez rĂ©aliste. Vous ne deviendrez probablement pas la prochaine star du monde littĂ©raire avec votre premier ouvrage. Vous ne deviendrez pas cĂ©lĂšbre du jour au lendemain. GĂ©nĂ©ralement, acquĂ©rir une solide rĂ©putation demande des annĂ©es de travail et la publication de plusieurs livres. 5 Attendez et faites preuve de patience. Envoyez votre ouvrage au plus grand nombre de maisons dâĂ©dition possible. Vous pourriez devoir attendre jusquâĂ 4 mois, voire plus, pour que votre livre soit lu. Si un Ă©diteur accepte votre livre, fĂ©licitations ! Vous verrez bientĂŽt votre ouvrage dans les magasins. Cependant, la maison dâĂ©dition ne se chargera pas forcĂ©ment de la promotion. Ce sera le travail dâun agent. Heureusement, une fois que votre travail aura Ă©tĂ© retenu par une maison dâĂ©dition, il ne vous sera gĂ©nĂ©ralement pas difficile de trouver un agent. Gardez tout de mĂȘme en tĂȘte que dans la plupart des cas, vous devrez vous charger vous-mĂȘme de la promotion de votre livre. PublicitĂ© Conseils Sachez que, quel que soit votre Ăąge, la plupart des maisons dâĂ©dition publieront votre travail sâil est bon. Soyez prĂȘt Ă faire face aux critiques et faites-en bon usage. Relisez toujours votre manuscrit avant de le prĂ©senter Ă un Ă©diteur. Aucune maison dâĂ©dition nâacceptera votre travail sâil est plein dâerreurs de grammaire ou dâincohĂ©rences. Sachez aussi quâil pourrait ĂȘtre prĂ©fĂ©rable de recourir au service dâun rĂ©viseur professionnel. Ăcrivez ! Si tout le monde ne sây prend pas de la mĂȘme façon, il est gĂ©nĂ©ralement conseillĂ© dâĂ©crire autant que possible alors que les idĂ©es sont fraiches dans votre tĂȘte et de reprendre le texte plus tard. Les maisons dâĂ©dition ne se chargeront pas toujours de la promotion de votre livre. Ce sera Ă vous, lâauteur, de vous en charger. LâĂ©diteur vendra le produit, mais ne fera pas sa promotion ou peut-ĂȘtre seulement sur son site Internet. Parlez de votre travail Ă vos amis et Ă votre famille et distribuez des prospectus un petit peu partout. CrĂ©ez des pages sur les rĂ©seaux sociaux pour faire le buzz. Vous pourriez mĂȘme demander Ă une librairie de votre ville de vous aider Ă faire connaitre votre ouvrage. Tentez votre chance auprĂšs de nombreuses maisons dâĂ©dition. Certaines sâintĂ©resseront Ă votre travail. Concentrez-vous sur lâhistoire que vous ĂȘtes en train dâĂ©crire. Si vous avez une autre idĂ©e, mettez-la par Ă©crit et voyez si vous pouvez lâinclure Ă votre travail, sans mener lâhistoire dans une direction tout Ă fait diffĂ©rente. Ne vous souciez pas encore de savoir si les gens apprĂ©cieront votre travail ou non. Tout le monde ne lit pas les mĂȘmes genres et nâaime pas le mĂȘme type dâhistoires. Avant de commencer Ă Ă©crire, commencez toujours par faire un plan. Que ce soit dans votre tĂȘte ou sur papier, faites un plan. Cela vous Ă©vitera dâĂ©crire une histoire sans queue ni tĂȘte. Si vous essuyez le refus dâune maison dâĂ©dition, poursuivez vos efforts. Rowling sâest vu opposer 14 refus pour Harry Potter et la pierre philosophale, avant de trouver un Ă©diteur qui a adorĂ© le livre. Essayez une application qui permet au public de lire vos histoires. Les lecteurs vous feront remarquer les erreurs et vous pourrez Ă©galement relire le travail dâautres auteurs. PublicitĂ© Ă propos de ce wikiHow Cette page a Ă©tĂ© consultĂ©e 25 310 fois. Cet article vous a-t-il Ă©tĂ© utile ?
13jJJ. g4nbc4erb7.pages.dev/137g4nbc4erb7.pages.dev/453g4nbc4erb7.pages.dev/44g4nbc4erb7.pages.dev/34g4nbc4erb7.pages.dev/32g4nbc4erb7.pages.dev/167g4nbc4erb7.pages.dev/235g4nbc4erb7.pages.dev/77
dimanakah letak buku yang benar saat menulis