Faktorfaktor latihan tersebut berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya, dan agar persiapan menuju prestasi puncak dapat dicapai dengan tepat, latihan fisik dan teknik yang lebih kompleks perlu mendapat prioritas yang harus didahulukan dibanding faktor-faktor lainnya. Latihan yang modern harus secara hati-hati direncanakan.
Intensitas latihan adalah salah satu elemen penting yang dapat memengaruhi efektivitas olahraga yang Anda lakukan. Olahraga dengan intensitas rendah tentu bermanfaat untuk kesehatan. Namun, meningkatkan intensitas latihan akan membantu membakar kalori lebih banyak, sehingga manfaatnya untuk kebugaran lebih cepat terasa. Perlu diingat bahwa intensitas latihan terlalu berat melebihi kemampuan tubuh malah dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan. Maka dari itu, penting sekali mengetahui intensitas latihan yang paling tepat sesuai kondisi fisik Anda. Apa itu intensitas latihan pada olahraga? Intensitas latihan mengacu pada seberapa keras tubuh bekerja selama melakukan suatu aktivitas fisik. Intensitas latihan yang ideal bagi setiap orang dapat beragam tergantung pada tingkat kebugaran Anda saat ini serta sasaran kesehatan dan kebugaran yang ingin dicapai di masa depan. Biasanya intensitas latihan terbagi menjadi rendah, sedang, dan berat. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal, maka dalam berolahraga Anda harus melakukan sesuai intensitas yang bisa Anda capai, tidak terlalu rendah, tidak juga terlalu berlebihan. Manfaat mengukur intensitas latihan Intensitas latihan adalah salah satu elemen terpenting saat berolahraga. Dengan melakukan latihan yang tepat sesuai intensitas yang cocok untuk Anda, maka tubuh akan menjadi lebih kuat dan bugar. Anda juga akan melihat dan merasakan perubahan positif pada berat badan, persentase lemak tubuh, daya tahan, serta kekuatan. Dengan mengukur intensitas latihan, Anda dapat mengetahui tahap intensitas latihan yang paling sesuai bagi Anda untuk mendapatkan hasil yang optimal dari aktivitas olahraga. Pasalnya, berlatih dengan intensitas yang terlalu rendah dapat mengurangi efektivitas latihan sementara intensitas terlalu berat dapat membahayakan kesehatan, termasuk meningkatkan risiko cedera. Cara mengukur intensitas latihan Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengukur intensitas latihan, yakni bersifat subjektif dengan berdasarkan pada perasaan Anda serta bersifat objektif dengan mengukur irama detak jantung. 1. Berdasarkan perasaan Cara pertama untuk mengukur intensitas latihan adalah berlandaskan pada perasaan Anda. Artinya, intensitas diukur secara subjektif dengan merasakan seberapa keras aktivitas fisik yang Anda lakukan. Pengerahan tenaga yang Anda lakukan saat melakukan suatu aktivitas mungkin berbeda dengan apa yang dirasakan oleh orang lain. Anda mungkin sudah sangat lelah dan kehabisan napas saat jogging 500 meter, sementara orang yang lebih bugar dapat jogging sejauh 1 km dan masih terlihat baik-baik saja. Sehingga bagi Anda, jogging 500 meter sudah termasuk olahraga dengan intensitas berat sementara bagi orang lain masih termasuk intensitas ringan. Meski bersifat subjektif, tapi tetap ada beberapa ciri yang membedakan tiap tingkat intensitas. Berikut adalah beberapa petunjuk untuk membantu menilai intensitas latihan. a. Intensitas olahraga sedang Olahraga sedang biasanya akan terasa agak berat. Beberapa tanda yang dialami tubuh saat Anda sedang melakukan olahraga intensitas sedang antara lain Napas bertambah cepat, tetapi tidak sampai kehabisan napas. Anda mulai sedikit berkeringat setelah sekitar 10 menit latihan. Masih bisa lancar berbicara, tetapi sudah kesulitan untuk bernyanyi. b. Intensitas latihan yang berat Olahraga berat akan terasa menantang di tubuh. Berikut ini tanda yang biasanya dirasakan saat seseorang sedang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi Napas dalam dan cepat. Berkeringat setelah hanya beberapa menit beraktivitas. Tidak dapat mengucapkan lebih dari beberapa kata tanpa berhenti sejenak untuk menarik napas. c. Terlalu memaksakan diri Intensitas latihan terlalu berat atau memaksakan diri terlalu keras saat Anda merasa sesak napas, kesakitan atau tidak dapat berolahraga selama yang direncanakan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Anda sudah berolahraga di luar kemampuan yang sesuai dengan tingkat kebugaran Anda. 2. Berdasarkan detak jantung Cara mengukur intensitas latihan yang lebih objektif bisa dilakukan dengan melihat detak jantung. Semakin tinggi detak jantung selama latihan fisik, berarti semakin tinggi juga intensitas latihan yang dilakukan. Untuk menggunakan cara ini, Anda terlebih dahulu harus mengetahui detak jantung maksimal dan detak jantung istirahat yang Anda miliki, seperti berikut ini Detak jantung maksimal dapat diperoleh dari rumus 220 – usia Anda. Detak jantung istirahat dihitung saat tubuh dalam kondisi santai seperti misalnya di pagi hari saat bangun tidur. Umumnya detak jantung istirahat orang dewasa berkisar antara 60-100 kali per menit. Melansir dari Mayo Clinic yang mengutip The American Heart Association, disebutkan bahwa target detak jantung yang direkomendasikan selama latihan adalah sebagai berikut Intensitas olahraga sedang 50% hingga sekitar 70% dari detak jantung maksimum Intensitas olahraga yang tinggi 70% hingga sekitar 85% dari detak jantung maksimum Dengan mencapai target detak jantung tersebut, maka pembakaran lemak di tubuh bisa berlangsung lebih maksimal. Intensitas latihan yang Anda lakukan pun bisa lebih sesuai dengan kondisi fisik. Anda bisa menghitung detak jantung ideal yang perlu dicapai selama berolahraga menggunakan metode heart rate reserve HRR. Berikut tahapan menghitungnya 1. Tentukan detak jantung maksimal Jika Anda berusia 30 tahun maka detak jantung maksimal Anda adalah 220-30 = 190 kali per menit. 2. Hitung detak jantung istirahat Hitung detak jantung istirahat, misalnya setelah bangun tidur. Hitung detak dalam waktu satu menit dan catat hasilnya. Anggap detak jantung istirahat Anda adalah 75 kali per menit. 3. Hitung angka HRR Heart rate reserve atau HRR dihitung dengan rumus detak jantung maksimal – detak jantung istirahat. Jadi angka HRR sesuai contoh adalah 190 – 75 = 115 kali per menit 4. Hitung batas bawah dan atas target detak jantung yang ingin dicapai sesuai intensitas Untuk latihan intensitas tinggi, frekuensi detak jantung bisa naik hingga 70% - 85% dari frekukensi detak jantung maksimal. Maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut 70% batas bawah target intensitas tinggi x 115 HRR = 80,5 dibulatkan menjadi 80 Lalu, tambahkan target detak jantung batas bawah yaitu 80 dengan detak jantung istirahat yaitu 75 sehingga didapatkan 155 kali per menit. Setelah itu, untuk menghitung batas atas detak jantung saat Anda melakukan intensitas latihan yang berat caranya masih sama, yaitu 85% batas atas target intensitas tinggi x 115 HRR = 97,75 dibualatkan menjadi 98 Lalu, tambahkan target detak jantung batas atas yaitu 98 dengan detak jantung istirahat yaitu 75 sehingga didapatkan 173 kali per menit. Artinya, Anda sudah masuk intensitas latihan yang tinggi ketika jantung sudah berdetak 155 – 173 kali per menit . Untuk menghitung intensitas sedang, caranya sama. Anda hanya perlu mengganti presentase batas atas dan bawah dari target intensitas sedang. Contoh dari olahraga berdasarkan intensitas Intensitas ringan berjalan lambat, bersepeda lambat, bowling, latihan peregangan, gentle yoga Intensitas sedang jalan cepat, bersepeda lebih cepat, voli, softball, tenis, aerobik air, yoga, dansa Intensitas berat lari, bersepeda cepat >16 km/jam, aerobik, hiking, sepak bola, bola basket, naik turun tangga dengan cepat Mengetahui intensitas latihan yang sedang atau akan dilakukan penting untuk membantu menyusun rencana olahraga Anda. Mulailah dengan intensitas yang sesuai dengan kondisi fisik Anda, misalnya mulai dari rendah, lalu lama kelamaan naik ke sedang, dan terakhir ke intensitas berat. Jika Anda masih punya pertanyaan seputar intensitas olahraga yang sesuai dengan riwayat penyakit yang Anda punya, bisa berkonsultasi langsung dengan dokter lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang, intensitas asset yang diukur oleh, intensitas aset tetap terhadap penghindaran pajak dengan komite audit sebagai variabel moderating studi pada perusahaan barang konsumsi (Consumer Goods)tahun 2015 sampai 2018.
Apakah kamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Intensitas dan beban latihan dapat diukur dengan cara melihat? Berikut pilihan jawabannya Denyut nadi Pernapasan Kondisi tubuh Tingkat emosi Kunci Jawabannya adalah A. Denyut nadi. Dilansir dari Ensiklopedia, Intensitas dan beban latihan dapat diukur dengan cara melihatintensitas dan beban latihan dapat diukur dengan cara melihat Denyut nadi. Penjelasan Kenapa jawabanya A. Denyut nadi? Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran, dan juga bisa kamu temukan di internet Kenapa jawabanya bukan B. Pernapasan? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa nggak C. Kondisi tubuh? Kalau kamu mau mendaptkan nilai nol bisa milih jawabannya ini, hehehe. Terus jawaban yang D. Tingkat emosi kenapa salah? Karena menurut saya pribadi jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Kesimpulan Jadi disini sudah bisa kamu simpulkan ya, jawaban yang benar adalah A. Denyut nadi. Post Views 6 Read Next March 6, 2022 Pilihlah 1 yang tidak termasuk dalam sel mekanoreseptor adalah? March 6, 2022 Senjata tradisional Rencong berasal dari provinsi? March 6, 2022 Berikut ini buku karya Rifaah Badawi rafi’ at-Tahtawi, kecuali?
Definisiintensitas yang sederhana adalah seberapa keras latihan ini, umumnya berdasarkan jumlah berat atau beban yang Anda angkat. Ambil contoh deadlift Rumania sebagai contoh. Jika Anda melakukan lima pengangkatan (pengulangan) dengan 100 pon dan Anda meningkatkan ini hingga 10 lift, Anda telah meningkatkan volumenya .
– Intensitas latihan adalah salah satu onderdil penting berpunca program olahraga Anda. Sasaran kebugaran dan kebugaran Anda akan menentukan ketekunan les Kamu, apakah itu invalid, sedang, alias pun hierarki. Buat mendapatkan manfaat kebugaran yang maksimal, Anda disarankan melakukan aktivitas tubuh setidaknya 150-300 menit per minggu dengan intensitas semenjana maupun 75-150 menit masing-masing minggu dengan intensitas hierarki. Hal ini berlaku setimpal buat lelaki dan wanita. Berolahraga dengan intensitas yang tepat bisa kontributif Anda mengoptimalkan aktivitas tubuh Anda, nan berarti enggak memerosokkan Anda beraktivitas terlalu gigih ataupun berlebih invalid. Barang apa itu intensitas latihan? Menurut Weight Watchers WW, intensitas kursus adalah kuantitas kekuatan fisik, nan dinyatakan bagaikan persentase maksimum yang digunakan tubuh dalam melakukan suatu aktivitas. Misalnya, seberapa keras fisik Ia harus bekerja untuk bisa berjalan 2 kilometer internal 20 menit. Lazimnya, intensitas latihan ditentukan dalam beberapa pendirian, yaitu dengan mengukur detak jantung dan konsumsi oksigen atau dengan melihat bagaimana perasaan Anda detik mengerjakan suatu aktivitas. Ketekunan latihan dibagi menjadi tiga strata, ialah invalid, menengah, atau hierarki. Les intensitas sedikit bisa menjaga detak dalaman Anda tetap stabil dan membuat Ia mengalir perlahan. Contohnya berjalan santai, naik sepeda, dan mengangkat tanggung ringan. Latihan intensitas sedang dapat meningkatkan detak jantung, membuat Dia berkeringat, bernapas lebih berat, dan bergerak lebih cepat. Contohnya menaiki, jalan cepat, mendayung, dan aerobik air. Latihan kebulatan hati tinggi memompa jantung dengan bertambah cepat, meningkatkan detak dalaman, dan takhlik Anda gempul-gempul. Contohnya lari, berenang, loncat kenur, atau menyadau dengan kepantasan bertambah dari 10 mil tiap-tiap jam. Cara mengukur kebulatan hati latihan Tidak adv minim orang nan ingin menentukan intensitas latihannya lakukan memastikan telah mendapatkan tuntunan nan efektif. Sayangnya, ini juga bukanlah keadaan yang mudah bakal dilakukan. Dari semua pengukuran keseriusan latihan, kali belum ada yang sempurna. Oleh karena itu, acap kali mengombinasikan pendekatan nan cak semau lakukan mendalam memahami seberapa keras Kamu bekerja. Berikut ini sejumlah cara mengukur intensitas tutorial 1. Detak dalaman maksimum MHR Salah satu metode pengukuran ketekunan latihan yang paling banyak digunakan adalah detak jantung maksimum MHR. Ini karena metodenya patut sederhana dan Anda juga mudah memantau detak jantung Beliau dengan menggunakan monitor detak jantung. Tingkat intensitas latihan yang diukur dengan MHR didefinisikan sebagai berikut Rendah ringan 40-54% MHR. Sedang 55-69% MHR. Pangkat kuat ≥ 70% MHR. Detak jantung maksimum seseorang dapat dihitung dengan rumus MHR = 220 – semangat Nyut nadi Anda kemudian dapat dipantau ketika medium latihan dan %MHR dihitung buat membiji keseriusan. %MHR = HR detik les/MHR x 100% Contohnya Perkiraan MHR Tn. A berusia 50 tahun adalah 220-50 alias 170 denyut per menit. Katakanlah detak jantung Tn. A yang diukur ketika sedang pelajaran 100 detak masing-masing menit. Maka itu karena 100 adalah selingkung 59% terbit MHR 100/170×100%, maka dianggap Tn. A mengamalkan latihan dengan intensitas sedang. Jika ingin olahraga intensitas rendah, maka detak dalaman Tn. A saat tutorial berkisar 68-92 denyut per menit. Kalau ingin sport intensitas sedang, maka detak dalaman Tn. A saat latihan berkisar 93-118 nyut tiap-tiap menit. Jika kepingin sport intensitas tinggi, maka denyut jantung Tn. A saat tuntunan lebih terbit 119 denyut per menit. 2. Cadangan detak jantung HRR Metode ini memperalat rumus Karvonen bakal mendapatkan zona incaran detak jantung Beliau zona detak jantung cak bagi mendapatkan kursus yang paling efektif. Atma tahun Rentang target detak jantung per menit 50-70% dari MHR 20 100-140 25 98-137 30 95-133 35 93-130 40 90-126 45 88-123 50 85-119 55 83-116 60 80-112 65 78-109 Sumur Better Health Takdirnya Beliau menargetkan detak jantung Beliau dalam kisaran 70-85%, maka Anda boleh menunggangi metode ini Kurangi umur Anda bermula 220 bagi mendapatkan detak dalaman maksimum MHR Anda. Hitung detak dalaman istirahat RHR Anda dengan menghitung berapa kali jantung Ia berdetak masing-masing menit saat Sira bernaung, idealnya di pagi periode. Biasanya, berkisar antara 60 dan 100 nyut tiap-tiap menit pada kebanyakan orang dewasa. Hitung sediaan detak dalaman HRR Engkau dengan mengurangi detak jantung istirahat Engkau dari detak jantung maksimum Anda. Kalikan HRR Anda dengan 0,7 70%, risikonya tambahkan dengan detak jantung istirahat Dia. Kalikan HRR Sira dengan 0,85 85%, kesannya tambahkan dengan detak jantung istirahat Anda. Kedua skor tersebut adalah zona detak jantung bulan-bulanan rata-rata Beliau buat melakukan latihan jasmani dengan intensitas berat. Detak jantung Sira selama olahraga berat umumnya harus berharta di antara dua angka ini. Misalnya, usia Anda adalah 45 periode dan Anda ingin mengetahui zona detak jantung target Sira untuk gerak badan rumpil, maka caranya Pertama, kurangi 45 berpangkal 220, sehingga diperoleh MHR, yaitu 175 denyut per menit. Selanjutnya, periksa detak jantung istirahat RHR Anda di pagi hari, misalnya 80 denyut tiap-tiap menit. Hitung HRR Dia dengan mengurangkan 80 dari 175, hasilnya 95 nyut saban menit. Kemudian, kalikan 95 dengan 0,7 70%, sehingga diperoleh 66,5, lewat tambahkan dengan detak dalaman istirahat Anda 80. Hasilnya menjadi 146,5 nyut saban menit. Setelah itu, kalikan 95 dengan 0,85 85%, sehingga diperoleh 80,75, adv amat tambahkan dengan detak dalaman istirahat Beliau 80. Alhasil menjadi 160,75 denyut per menit. Jadi, zona detak dalaman target Anda buat latihan jasmani langka adalah 146,5 – 160,75 nyut per menit. — Related Article — 3. Tes bicara Ini yakni cara menakar intensitas latihan nan lampau mudah. Anda sahaja perlu memperhatikan seberapa sesak napas Anda. Jika Anda boleh bertutur dan bernyanyi tanpa terengah-engah separas sekali, maka Anda sedang berlatih dengan intensitas ringan minus. Kalau Anda dapat mengomong, cuma tidak bergamat, maka Anda sedang belajar dengan intensitas menengah. Jika Sira tersengal-sengal dan berkata tidak mana tahu bakal dilakukan, maka Beliau madya berlatih dengan intensitas strata rumit. 4. Rating of Perceived Exertion RPE Ini adalah metode penentuan intensitas berdasarkan seberapa gentur tuntunan Anda terasa. Makara, ini memonten segala apa yang Kamu rasakan persepsi psikologis detik melakukan satu aktivitas. Menurut Weight Watchers WW, survei kerjakan membiji persepsi, sikap, atau manah seseorang privat skala, dikenal pula sebagai proporsi Likert. Tingkat aktivitas bodi dan perasaan Sira sesuai dengan detak dalaman Anda, dan Anda sekali lagi bisa berolahraga lega tingkat intensitas nan diinginkan berlandaskan perhatian subjektif Anda terhadap tenaga yang Anda lepaskan. Namun, memang galibnya anak adam yang sebelumnya tidak aktif berorientasi mempergiatkan tingkat intensitasnya, terutama untuk aktivitas sedang. Tingkat Intensitas RPE Isyarat Fisik Rendah Ringan mudah Tidak menyebabkan peluh, kecuali cuaca sedang memberahikan dan lembap. Bukan terserah perubahan berupa internal teoretis fotosintesis. Semenjana Moderat sangka keras Berkeringat selepas melakukan aktivitas selama kurang lebih 10 menit. Pernapasan menjadi kian dalam dan lebih sering. Anda masih dapat berbuat percakapan, hanya enggak bernyanyi. Tinggi Langka keras Berkeringat setelah olahraga 3-5 menit. Pernapasan dalam dan cepat. Anda tetapi boleh berbicara n domestik frasa ringkas. Sumur Weight Watchers WW Sedangkan, dilansir pecahVery Well Fit, biasanya proporsi standar nan belalah digunakan adalah skala Borg dari Perceived Exertion, yang berkisar antara 0-20. Namun, Beliau juga dapat menggunakan skala 1-10 supaya tidak berlebih kacau. Caranya dengan memeriksa dan menyoal lega diri koteng seberapa keras Anda latihan. Jikalau Engkau sangat nyaman, mungkin Anda berada di level 3 atau 4. Jika Sira merasa seperti medium berolahraga, namun masih di zona nyaman, Beliau kelihatannya subur di level 5. Takdirnya Anda berkeringat dan terlampau terengah-engah, Anda mungkin berkecukupan di level 8 atau 9. Manfaat mengukur intensitas latihan Bukan tanpa alasan, berikut manfaat nan Anda peroleh jika berolahraga dengan intensitas yang tepat Menjaga keseimbangan tuntunan, sehingga mengurangi risiko sakit, cedera, dan kelelahan. Mengintensifkan tujuan pelajaran Anda, apakah itu untuk meningkatkan kebugaran, menurunkan berat badan, belajar bagi kejuaraan, atau kombinasi dari semuanya. Menjadikan Sira bersikap lebih realistis dan tidak memaksakan diri untuk belajar sesak keras atau bersisa cepat. Semua aktivitas, baik dilakukan dengan keseriusan ringan, sedang, atau tinggi selaras-sekelas bisa menghabiskan energi dan bermanfaat bikin menaruh berat badan. Semakin intens latihan dan/atau semakin lama durasi latihan, semakin segara energi yang dikeluarkan setiap menit dan semakin besar dampaknya terhadap penurunan susah badan. Intensitas latihan adalah keseleo satu aspek nan terlazim diperhatikan kerumahtanggaan latihan kebugaran. Keadaan yang terpenting yakni Beliau dapat menyukat intensitas latihan Anda dengan tepat, sehingga dapat mendapatkan hasil maksimal berpokok kursus Anda dan mengaras tujuan kesegaran Anda dengan lebih efisien. Referensi American Collage of Sports Medicine 2020. Uang sogok for Monitoring Aerobic Exercise Intensity. American Heart Association 2018. American Heart Association Recommendations for Physical Activity in Adults and Kids. Better Health. Exercise intensity. Mayo Clinic 2021. Exercise intensity How to measure it. ISSA. Why is Exercise Intensity Important? Very Well Sehat 2021. Why Exercise Intensity Is Important. Weight Watchers. Exercise intensity levels.
A DEFINISI TEORI 1. Pengertian Latihan . Latihan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti: practise, exercise, dan training. Pengertian practise, exercise, dan training Menurut Sukadiyanto (2011: 5) adalah sebagai berikut: . Pengertian latihan yang berasal dari kata practise adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga
Intensitas latihan adalah salah satu elemen penting yang dapat memengaruhi efektivitas olahraga yang Anda lakukan. Olahraga dengan intensitas rendah tentu bermanfaat untuk kesehatan. Namun, meningkatkan intensitas latihan akan membantu membakar kalori lebih banyak, sehingga manfaatnya untuk kebugaran lebih cepat terasa. Perlu diingat bahwa intensitas latihan terlalu berat melebihi kemampuan tubuh malah dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan. Maka dari itu, penting sekali mengetahui intensitas latihan yang paling tepat sesuai kondisi fisik Anda. Apa itu intensitas latihan pada olahraga? Intensitas latihan mengacu pada seberapa keras tubuh bekerja selama melakukan suatu aktivitas fisik. Intensitas latihan yang ideal bagi setiap orang dapat beragam tergantung pada tingkat kebugaran Anda saat ini serta sasaran kesehatan dan kebugaran yang ingin dicapai di masa depan. Biasanya intensitas latihan terbagi menjadi rendah, sedang, dan berat. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal, maka dalam berolahraga Anda harus melakukan sesuai intensitas yang bisa Anda capai, tidak terlalu rendah, tidak juga terlalu berlebihan. Manfaat mengukur intensitas latihan Intensitas latihan adalah salah satu elemen terpenting saat berolahraga. Dengan melakukan latihan yang tepat sesuai intensitas yang cocok untuk Anda, maka tubuh akan menjadi lebih kuat dan bugar. Anda juga akan melihat dan merasakan perubahan positif pada berat badan, persentase lemak tubuh, daya tahan, serta kekuatan. Dengan mengukur intensitas latihan, Anda dapat mengetahui tahap intensitas latihan yang paling sesuai bagi Anda untuk mendapatkan hasil yang optimal dari aktivitas olahraga. Pasalnya, berlatih dengan intensitas yang terlalu rendah dapat mengurangi efektivitas latihan sementara intensitas terlalu berat dapat membahayakan kesehatan, termasuk meningkatkan risiko cedera. Cara mengukur intensitas latihan Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengukur intensitas latihan, yakni bersifat subjektif dengan berdasarkan pada perasaan Anda serta bersifat objektif dengan mengukur irama detak jantung. 1. Berdasarkan perasaan Cara pertama untuk mengukur intensitas latihan adalah berlandaskan pada perasaan Anda. Artinya, intensitas diukur secara subjektif dengan merasakan seberapa keras aktivitas fisik yang Anda lakukan. Pengerahan tenaga yang Anda lakukan saat melakukan suatu aktivitas mungkin berbeda dengan apa yang dirasakan oleh orang lain. Anda mungkin sudah sangat lelah dan kehabisan napas saat jogging 500 meter, sementara orang yang lebih bugar dapat jogging sejauh 1 km dan masih terlihat baik-baik saja. Sehingga bagi Anda, jogging 500 meter sudah termasuk olahraga dengan intensitas berat sementara bagi orang lain masih termasuk intensitas ringan. Meski bersifat subjektif, tapi tetap ada beberapa ciri yang membedakan tiap tingkat intensitas. Berikut adalah beberapa petunjuk untuk membantu menilai intensitas latihan. a. Intensitas olahraga sedang Olahraga sedang biasanya akan terasa agak berat. Beberapa tanda yang dialami tubuh saat Anda sedang melakukan olahraga intensitas sedang antara lain Napas bertambah cepat, tetapi tidak sampai kehabisan mulai sedikit berkeringat setelah sekitar 10 menit bisa lancar berbicara, tetapi sudah kesulitan untuk bernyanyi. b. Intensitas latihan yang berat Olahraga berat akan terasa menantang di tubuh. Berikut ini tanda yang biasanya dirasakan saat seseorang sedang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi Napas dalam dan setelah hanya beberapa menit dapat mengucapkan lebih dari beberapa kata tanpa berhenti sejenak untuk menarik napas. c. Terlalu memaksakan diri Intensitas latihan terlalu berat atau memaksakan diri terlalu keras saat Anda merasa sesak napas, kesakitan atau tidak dapat berolahraga selama yang direncanakan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Anda sudah berolahraga di luar kemampuan yang sesuai dengan tingkat kebugaran Anda. 2. Berdasarkan detak jantung Cara mengukur intensitas latihan yang lebih objektif bisa dilakukan dengan melihat detak jantung. Semakin tinggi detak jantung selama latihan fisik, berarti semakin tinggi juga intensitas latihan yang dilakukan. Untuk menggunakan cara ini, Anda terlebih dahulu harus mengetahui detak jantung maksimal dan detak jantung istirahat yang Anda miliki, seperti berikut ini Detak jantung maksimal dapat diperoleh dari rumus 220 – usia Anda.Detak jantung istirahat dihitung saat tubuh dalam kondisi santai seperti misalnya di pagi hari saat bangun tidur. Umumnya detak jantung istirahat orang dewasa berkisar antara 60-100 kali per menit. Melansir dari Mayo Clinic yang mengutip The American Heart Association, disebutkan bahwa target detak jantung yang direkomendasikan selama latihan adalah sebagai berikut Intensitas olahraga sedang 50% hingga sekitar 70% dari detak jantung maksimumIntensitas olahraga yang tinggi 70% hingga sekitar 85% dari detak jantung maksimum Dengan mencapai target detak jantung tersebut, maka pembakaran lemak di tubuh bisa berlangsung lebih maksimal. Intensitas latihan yang Anda lakukan pun bisa lebih sesuai dengan kondisi fisik. Anda bisa menghitung detak jantung ideal yang perlu dicapai selama berolahraga menggunakan metode heart rate reserve HRR. Berikut tahapan menghitungnya 1. Tentukan detak jantung maksimal Jika Anda berusia 30 tahun maka detak jantung maksimal Anda adalah 220-30 = 190 kali per menit. 2. Hitung detak jantung istirahat Hitung detak jantung istirahat, misalnya setelah bangun tidur. Hitung detak dalam waktu satu menit dan catat hasilnya. Anggap detak jantung istirahat Anda adalah 75 kali per menit. 3. Hitung angka HRR Heart rate reserve atau HRR dihitung dengan rumus detak jantung maksimal – detak jantung istirahat. Jadi angka HRR sesuai contoh adalah 190 – 75 = 115 kali per menit 4. Hitung batas bawah dan atas target detak jantung yang ingin dicapai sesuai intensitas Untuk latihan intensitas tinggi, frekuensi detak jantung bisa naik hingga 70% – 85% dari frekukensi detak jantung maksimal. Maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut 70% batas bawah target intensitas tinggi x 115 HRR = 80,5 dibulatkan menjadi 80Lalu, tambahkan target detak jantung batas bawah yaitu 80 dengan detak jantung istirahat yaitu 75 sehingga didapatkan 155 kali per menit. Setelah itu, untuk menghitung batas atas detak jantung saat Anda melakukan intensitas latihan yang berat caranya masih sama, yaitu 85% batas atas target intensitas tinggi x 115 HRR = 97,75 dibualatkan menjadi 98Lalu, tambahkan target detak jantung batas atas yaitu 98 dengan detak jantung istirahat yaitu 75 sehingga didapatkan 173 kali per menit. Artinya, Anda sudah masuk intensitas latihan yang tinggi ketika jantung sudah berdetak 155 – 173 kali per menit . Untuk menghitung intensitas sedang, caranya sama. Anda hanya perlu mengganti presentase batas atas dan bawah dari target intensitas sedang. Contoh dari olahraga berdasarkan intensitas Intensitas ringan berjalan lambat, bersepeda lambat, bowling, latihan peregangan, gentle yogaIntensitas sedang jalan cepat, bersepeda lebih cepat, voli, softball, tenis, aerobik air, yoga, dansaIntensitas berat lari, bersepeda cepat >16 km/jam, aerobik, hiking, sepak bola, bola basket, naik turun tangga dengan cepat Mengetahui intensitas latihan yang sedang atau akan dilakukan penting untuk membantu menyusun rencana olahraga Anda. Mulailah dengan intensitas yang sesuai dengan kondisi fisik Anda, misalnya mulai dari rendah, lalu lama kelamaan naik ke sedang, dan terakhir ke intensitas berat. Referensi Better Health 20 Mei 2022 Mayoclinic 20 Mei 2022 Very Well Fit 20 Mei 2022 CDC 20 Mei 2022
Bikinmeningkatkan daya resistan, bisa dilakukan dengan latihan. Ada banyak latihan yang dapat dilakukan lakukan meningkatkan daya tahan badan. Berikut ini ringkasan tentang macam-macam latihan untuk meningkatkan trik tahan, seperti dilansir berpangkal laman emodul.kemdikbud.go.id, Kamis (14/10/2021). Latihan Meningkatkan Sendi Tahan
a. Intensitas Latihan Hidayat 199053 menyatakan, “Semua gerakan yang eksplosif memerlukan energi yang besar”. Ini berarti pengeluaran energi merupakan indikasi tingkat intensitas suatu pekerjaan. Tentang intensitas latihan oleh Moeloek 198412 dijelaskan, “Intensitas latihan menyatakan beratnya latihan”. Kemudian Chu 198913 menyatakan, “Intensity is effort involved in performing a given task”. Jadi intensitas latihan adalah besarnya beban latihan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Untuk mengetahui suatu intensitas latihan atau pekerjaan adalah dengan mengukur denyut jantungnya. Cara mengukur intensitas ini oleh Harsono 1988115 dijelaskan, “Intensitas latihan dapat diukur dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan cara mengukur denyut jantung heart rate”. Selanjutnya Katch dan Mc Ardle yang dikutip oleh Harsono 1988116 menjelaskan 1 Intensitas latihan dapat diukur dengan cara menghitung denyut jantung/nadi dengan rumus denyut nadu meksimum DNM = 220 – umur dalam tahun. Jadi seseorang yang berumur 20 tahun, DNM-nya = 220 – 20 = 200. 2 Takaran intensitas latihan a. Untuk olahraga prestasi antara 80%-90% dari DNM. Jadi bagi atlet yang berumur 20 tahun tersebut taakaran intensitas yang harus dicapainya dalam latihan adalah 80%-90% dari 200 = 160 sampai dengan 180 denyut nadi/menit. b. Untuk olahraga kesehatan antara 70%-85% daari DNM. Jadi untuk orang yang berumur 40 tahun yang berolahraga menjaga kesehatan dan kondisi fisik, takaaran intensitas latihannya sebaiknya adalah70%-85% kaali 220 – 40, sama dengan 126 s/d 153 denyut nadi/menit. Angka-angka 160 s/d 180 denyut nadi/menit dan 126 s/d 153 denyut nadi/menit menunjukan bahwa atlet yang berumur 20 tahun dan oraaang yang berumum 40 tahun tersebut berlatih dalam training sensitive zone, atau secara singkat biasanya disebut training zone. c. Lamanya berlatih di dalam training zone – Untuk olah raga prestasi 45 – 120 menit – Untuk olahraga kesehatan 20 – 30 menit b. Volume Latihan Dalam suatu latihan biasanya berisi drill-drill atau bentuk-bentuk latihan. Isi latihan atau banyaknya tugas yang harus diselesaikan ini disebut volume latihan. Tentang hal ini oleh Chu 198913 dijelaskan, “Volume is the total work performed is single work art session or cycle”. Sedangkan mengenai pentingnya volume latihan oleh Bompa 199357 dikatakan, “As an athlete approaches the stage of high performance, the overall volume training becomes more important”. Hal ini mengisyaratkan bahwa setiap latihan harus memperhatikan volume selain dari intensitas latihannya. c. Frekuensi Latihan Sama halnya dengan volume latihan, frekuensi latihanpun memiliki hubungan dengaan intensitas dan lamanya latihan. Makin tinggi intensitas dan makin lama waktu tiap latihan maka frekuensi latihannyapun makin sedikit. Hal ini merupakan indikasi bahwa banyaknya pertemuan atau ulangan latihan menunjukan frekuensi latihannya. Mengenai hal ini Moeloek 198414 menjelaskan, “Frekuensi latihan adalah ulangaan latihan yang dilakukan dalam jangka waktu satu minggu.” Kemudian Chu 198914 mengemukakan, “Frequency is the number of time an exercise is performed repetition as well as the number of time exercise session take place during a training cycle”. Dengan demikian maka dalam latihan tendangan dollyo hal-hal tersebut di ataas perlu diperhatikan dengan seksama, karena akan menentukan suatu kualitas latihan. Tentang kualitas latihan oleh Weineck yang dikutip Hidayat 199021 dijelaskan, “Kualitas latihan berhubungan erat dengan perbandingan antara intensitas dengan volume.” Selanjutnya Harsono 1988118 mengemukakan sebagai berikut Latihan yang bermutu adalah apabila latihan dan drill-drill yang diberikan memang benar-benaar sesuai dengan kebutuhan atlet apabila koreksi-koreksi yang konstruktif sering diberikan, apabila pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai ke detail-detail gerakan, dan apabila prinsip-prinsip overload diterapkan baik dalam segi fisik maupun mental atlet. d. Masa Pulih Masa pulih atau recovery dari setiap penyelesaian suatu tugas adalah hal yang perlu diperhatikan karena menyangkut kesiapan tubuh umumnya dan otot-otot khususnya untuk menerima beban tugas berikutnya. Mengenai masa pulih ini, Brittenham 199612 menjelaskan sebagai berikut Adaptasi fisik terjadi pada saat istirahat, karena pada waktu itu tubuh membangun persiapan untuk gerakan berikutnya. Maka istirahat yang cukup akan memberikan hasil yang maksimal. Jika anda terlalu giat berlatih dan tidak memberikan kesempatan tubuh beristirahat diantara tiap sesi latihan, maka anda akan mengalami kelelahan atau bahkan kemunduran. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa dalam pelaksanaan latihan harus memperhatikan intensitas, volume, frekuensi dan masa pulih. Hal ini dilakukan agar efektivitas dan efesiensi latihan semakin lebih baik.
Teknikanalisis uji t dengan taraf sig 5 % dan db=9. Hasil penelitian adalah ; 1) Hasil uji pengaruh latihan Interval Run terhadap Indeks Kelelahan adalah thitung > ttabel atau 7,606 > 2,262 2) Hasil uji pengaruh latihan 10 Minute Triangle Run terhadap hasil Indeks Kelelahan adalah thitung > ttabel atau 5,307 > 2,262, 3) Hasil Uji beda pengaruh
Dalam melakukan kegiatan olahraga, di perlukan adanya takaran intensitas olahraga yang tepat yang di sesuaikan dengan maksud dan tujuannya. Hal ini di maksudkan agar tujuan utama kita dalam melakukan kegiatan olahraga dapat tercapai dengan maksimal dan mencegah hal - hal yang tidak di inginkan saat berolahraga semisal overdosis Overdosis olahraga di tandai dengan hal - hal berikut Denyut jantung meningkatOlahraga yang berlebihan akan memaksa jantung bekerja lebih keras sehingga detak jantung akan meningkat tidurGangguan tidur akan terjadi karena efek dari peningkatan denyut ototOlahraga yang berlebihan dapat memicu terjadinya gangguan otot seperti pegal dan kram otot. Jika terus dipaksakan, risiko terjadinya cedera otot akan lelahOlahraga yang berlebihan dapat memicu tubuh mudah lelah dan aktivitas ringan yang biasa dilakukan sehari-hari akan terasa haid tidak yang melakukan olahraga secara berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya haid tidak teratur, bahkan tidak konsentrasi dan gangguan koordinasiSaat olahraga dilakukan berlebihan, denyut jantung dapat meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan orang tersebut sulit berkonsentrasi dan terjadi gangguan koordinasi seperti hilang ginjalJika olahraga dilakukan secara berlebihan aliran darah di dalam tubuh tidak diedarkan secara merata ke seluruh tubuh, tapi dimaksimalkan ke bagian-bagian tubuh yang memerlukan saat itu seperti otot-otot tubuh. Semakin berat olahraga yang dilakukan maka semakin sedikit aliran darah ke ginjal, jika hal ini dilakukan terus menerus maka akan memicu penyakit adalah kerusakan pada otot jantung akibat pelepasan senyawa kimia yang menyebabkan jantung tidak dapat lagi memompa darah ke seluruh tubuhMenurut Weight Watchers WW, intensitas latihan adalah jumlah kekuatan fisik, yang dinyatakan sebagai persentase maksimum yang digunakan tubuh dalam melakukan suatu aktivitas. Misalnya, seberapa keras tubuh Anda harus bekerja untuk bisa berjalan 2 kilometer dalam 20 intensitas latihan ditentukan dalam beberapa cara, yaitu dengan mengukur detak jantung dan konsumsi oksigen atau dengan melihat bagaimana perasaan Anda saat melakukan suatu latihan dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu rendah, sedang, atau intensitas rendah dapat menjaga detak jantung Anda tetap stabil dan membuat Anda bergerak perlahan. Contohnya berjalan santai, naik sepeda, dan mengangkat beban intensitas sedang dapat meningkatkan detak jantung, membuat Anda berkeringat, bernapas lebih berat, dan bergerak lebih cepat. Contohnya mendaki, jalan cepat, bersepeda, dan aerobik intensitas tinggi memompa jantung dengan lebih cepat, meningkatkan detak jantung, dan membuat Anda terengah-engah. Contohnya lari, berenang, lompat tali, atau bersepeda dengan kecepatan lebih dari 10 mil per Menetukan Intensitas Latihan OlahragaTidak sedikit orang yang ingin menentukan intensitas latihannya untuk memastikan telah mendapatkan latihan yang efektif. Sayangnya, ini juga bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Dari semua pengukuran intensitas latihan, mungkin belum ada yang sempurna. Oleh karena itu, sering kali mengombinasikan pendekatan yang ada untuk benar - benar memahami seberapa keras Anda bekerja. Berikut ini beberapa untuk cara menentukan intensitas latihan dalam berolahraga1. Detak jantung maksimum MHRSalah satu metode pengukuran intensitas latihan yang paling banyak digunakan adalah dengan menghitung detak jantung maksimum MHR. Hal ini karena metode yang di gunakan cukup sederhana dan mudah untuk di praktikan, anda hanya perlu memantau detak jantung anda dengan menggunakan monitor detak jantung ataupun yang intensitas latihan yang diukur dengan menggunakan MHR didefinisikan sebagai berikut ⏯ Rendah 40-54% MHR. ⏯ Sedang 55-69% MHR. ⏯ Tinggi ≥ 70% jantung maksimum seseorang dapat dihitung dengan rumusMHR = 220 – UsiaDenyut nadi Anda kemudian dapat dipantau saat sedang latihan dan %MHR dihitung untuk menilai intensitas.%MHR = HR saat latihan/MHR x 100%ContohnyaPerkiraan MHR Bapak Samsul berusia 50 tahun adalah 220 - 50 atau 170 denyut/menit. Adapun detak jantung Bapak Samsul saat latihan adalah 100 detak/menit. Oleh karena 100 adalah sekitar 59% dari MHR 100/170x100%, maka Bapak Samsul di nyatakan melakukan latihan dengan intensitas sedang. Jika ingin olahraga intensitas rendah, maka detak jantung Bapak Samsul saat latihan berkisar 68-92 denyut/ ingin olahraga intensitas sedang, maka detak jantung Bapak Samsul saat latihan berkisar 93-118 denyut/ ingin olahraga intensitas tinggi, maka denyut jantung Bapak Samsul saat latihan lebih dari 119 denyut/ Cadangan Detak Jantung HRRMetode ini menggunakan rumus Karvonen untuk mendapatkan zona target detak jantung Anda zona detak jantung untuk mendapatkan latihan yang paling efektif.Jika Anda menargetkan detak jantung Anda dalam kisaran 70-85%, maka Anda bisa menggunakan metode iniKurangi usia Anda dari 220 untuk mendapatkan detak jantung maksimum MHR detak jantung istirahat RHR Anda dengan menghitung berapa kali jantung Anda berdetak per menit saat Anda beristirahat, idealnya di pagi hari. Biasanya, berkisar antara 60 dan 100 denyut per menit pada rata-rata orang cadangan detak jantung HRR Anda dengan mengurangi detak jantung istirahat Anda dari detak jantung maksimum Anda. Kalikan HRR Anda dengan 0,7 70%, hasilnya tambahkan dengan detak jantung istirahat Anda. Kalikan HRR Anda dengan 0,85 85%, hasilnya tambahkan dengan detak jantung istirahat angka tersebut adalah zona detak jantung target rata-rata Anda untuk melakukan olahraga dengan intensitas berat. Detak jantung Anda selama olahraga berat umumnya harus berada di antara dua angka usia Anda adalah 45 tahun dan Anda ingin mengetahui zona detak jantung target Anda untuk olahraga berat, maka caranyaPertama, kurangi 45 dari 220, sehingga diperoleh MHR, yaitu 175 denyut per menit. Selanjutnya, periksa detak jantung istirahat RHR Anda di pagi hari, misalnya 80 denyut per menit. Hitung HRR Anda dengan mengurangkan 80 dari 175, hasilnya 95 denyut per kalikan 95 dengan 0,7 70%, sehingga diperoleh 66,5, lalu tambahkan dengan detak jantung istirahat Anda 80. Hasilnya menjadi 146,5 denyut per itu, kalikan 95 dengan 0,85 85%, sehingga diperoleh 80,75, lalu tambahkan dengan detak jantung istirahat Anda 80. Hasilnya menjadi 160,75 denyut per zona detak jantung target Anda untuk olahraga berat adalah 146,5 - 160,75 denyut per Tes bicaraIni adalah cara mengukur intensitas latihan yang sangat mudah. Anda hanya perlu memperhatikan seberapa sesak napas anda saat/sesudah melakukan kegiatan olahraga. Jika Anda dapat berbicara dan bernyanyi tanpa terengah-engah sama sekali, maka Anda sedang berlatih dengan intensitas ringan rendah. Jika Anda dapat berbicara, tetapi tidak bernyanyi, maka Anda sedang berlatih dengan intensitas sedang. Jika Anda terengah-engah dan berbicara tidak mungkin untuk dilakukan, maka Anda sedang berlatih dengan intensitas tinggi berat. 4. Rating of Perceived Exertion RPEIni adalah metode penentuan intensitas berdasarkan seberapa keras latihan Anda terasa. Jadi, ini menilai apa yang Anda rasakan persepsi psikologis saat melakukan suatu aktivitas. Menurut Weight Watchers WW, survei untuk menilai persepsi, sikap, atau perasaan seseorang dalam skala, dikenal juga sebagai skala aktivitas fisik dan perasaan Anda sesuai dengan detak jantung Anda, dan Anda pun bisa berolahraga pada tingkat intensitas yang diinginkan berdasarkan perasaan subjektif Anda terhadap tenaga yang Anda keluarkan. Namun, memang kebanyakan orang yang sebelumnya tidak aktif cenderung melebih-lebihkan tingkat intensitasnya, terutama untuk aktivitas itu, dilansir dari Very Well Fit, biasanya skala standar yang sering digunakan adalah skala Borg dari Perceived Exertion, yang berkisar antara Anda juga bisa menggunakan skala 1-10 supaya tidak terlalu bingung. Caranya dengan memeriksa dan bertanya pada diri sendiri seberapa keras Anda latihan. Jika Anda sangat nyaman, mungkin Anda berada di level 3 atau 4. Jika Anda merasa seperti sedang berolahraga, tetapi masih di zona nyaman, Anda mungkin berada di level 5. Jika Anda berkeringat dan sangat terengah-engah, Anda mungkin berada di level 8 atau mengukur intensitas latihanJika anda melakukan kegiatan olahraga dengan intensitas latihan yang tepat atau benar tentuknya memiliki manfaat yang sangat baik untuk tuguh anda. Berikut ini adalah manfaat yang diperoleh jika melakukan olahraga dengan intensitas yang tepatMenjaga keseimbangan latihan, sehingga mengurangi risiko sakit, cedera, dan tujuan latihan Anda, apakah itu untuk meningkatkan kebugaran, menurunkan berat badan, berlatih untuk kompetisi, atau kombinasi dari semuanya. Menjadikan Anda bersikap lebih realistis dan tidak memaksakan diri untuk berlatih terlalu keras atau terlalu aktivitas, baik dilakukan dengan intensitas ringan, sedang, atau tinggi sama-sama dapat menghabiskan energi dan bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Semakin intens latihan dan/atau semakin lama durasi latihan, semakin besar energi yang dikeluarkan setiap menit dan semakin besar dampaknya terhadap penurunan berat badan. Intensitas latihan adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam latihan kebugaran. Hal yang terpenting adalah Anda dapat mengukur intensitas latihan Anda dengan tepat, sehingga bisa mendapatkan hasil maksimal dari latihan Anda dan mencapai tujuan kebugaran Anda dengan lebih pembahasan bagaimana cara menentukan intensitas dalam berolahraga, semoga pembahasan ini dapat bermanfaat untuk anda semua.
Beban(intensitas dan durasi) yang dapat diukur dari kemampuaanya dalam melakukan gerakan tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian bagian anatomy dalam melakukan variasi gerakan. • Kelentukan statis dapat dilatih dengan latihan perenggangan yang sering dilakukan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas
- Ada berbagai cara untuk membentuk, menambah ukuran, dan kekuatan otot, salah satu caranya adalah weight training atau latihan beban. Ya, dengan weight training atau latihan beban, maka akan dapat membentuk , menambah ukuran, dan kekuatan otot. Lantas apa itu weight training atau latihan beban?Pengertian weight training Mengutip dari buku Dasar-dasar Latihan Beban 2018, karya Ahmad Nasrulloh dkk, weight training berarti latihan olahraga yang terencana dan terstruktur dengan mengguakan beban yang tepat dan secara bertahap dengan tujuan agar otot berkembang lebih kuat. Baca juga 5 Ragam Olahraga untuk Mengecilkan Perut Buncit Manfaat weight training Latihan beban atau weight training yang dilakukan secara teratur akan memberikan banyak manfaat. Masih mengutip dari sumber yang sama, manfaat yang didapat dari latihan beban adalah sebagai berikut Meningkatkan kekuatan otot Latihan beban dapat meningkatkan kekuatan otot menjadi lebih efisien dan yang memiliki otot yang kuat akan memiliki kontrol, keseimbangan dan koordinasi yang lebih baik untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, otot yang kuat akan melindungi sendi dari cedera. Mengontrol berat badan Weight training juga dapat membantu mengontrol berat badan seseorang dengan membakar lebih banyak kalori ketika seseorang melakukan latihan beban. Baca juga Manfaat Latihan Kebugaran Jasmani secara Teratur Frekuensi latihan beban weight training Pelaksanaan latihan beban harus dilakukan secara teratur dan terukur. Selain itu, harus diimbangi dengan pengaturan pola makan yang baik dan istirahat yang cukup. Adapun frekuensi latihan beban hendaknya dilakukan 3-5 kali dalam seminggu dengan intensitas latihan tergantung pada tujuan latihan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Untukmengukur intensitas kita dalam berlatih, terdapat 3 cara berbeda yang bisa dipiilih. Namun, kemungkinan Anda memerlukan beberapa kali percobaan guna mengetahui cara apa yang paling cocok untuk jenis latihan yang Anda kerjakan. 1. Test Berbicara. Cara termudah yang bisa dilakukan dalam mengetahui intensitas kita dalam berlatih adalah test
LbfOa. g4nbc4erb7.pages.dev/431g4nbc4erb7.pages.dev/237g4nbc4erb7.pages.dev/9g4nbc4erb7.pages.dev/146g4nbc4erb7.pages.dev/179g4nbc4erb7.pages.dev/146g4nbc4erb7.pages.dev/429g4nbc4erb7.pages.dev/141
intensitas dan beban latihan dapat diukur dengan cara melihat